Pj Gubernur Samsudin Jadi Keynote Speaker Seminar Kependudukan di Itera, Sekaligus Luncurkan Population Clock

Jumat 11-10-2024,21:05 WIB
Reporter : Dedi Andrian
Editor : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, tampil sebagai pembicara utama dalam Seminar Kependudukan Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2024 yang diselenggarakan di Institut Teknologi Sumatera (Itera) pada Jumat, 11 Oktober 2024. 

Dalam acara tersebut, Samsudin juga meluncurkan Population Clock yang berfungsi untuk memantau dan menampilkan data kependudukan Provinsi Lampung secara real-time.

Samsudin menyampaikan materi berjudul "Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045". 

Ia menekankan pentingnya pembangunan keluarga sebagai fondasi utama bagi kemajuan bangsa.

BACA JUGA:Pekan Depan Seleksi Terbuka Jabatan Kepala Sekolah Tingkat SMA dibuka, Ini Daftar Sekolahnya

BACA JUGA:Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan 149.400 Benih Lobster

Menurutnya, generasi yang sehat, produktif, dan berkualitas adalah tujuan utama Program Bangga Kencana, yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

Dalam paparannya, Samsudin juga menyoroti pentingnya pengendalian angka kelahiran pada wanita usia subur, yang berhubungan erat dengan kualitas kesehatan ibu dan anak, kesejahteraan keluarga, dinamika kependudukan, serta upaya pencegahan stunting. 

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting nasional pada tahun 2023 turun menjadi 21,5%, sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 21,6%.

Provinsi Lampung mencatat penurunan prevalensi stunting yang lebih signifikan, dari 15,2% pada tahun 2022 menjadi 14,9% pada tahun 2023.

BACA JUGA:Keindahan Pantai dan Keanekaragaman Hayati di Pesisir Lampung

BACA JUGA:Water Station di Stasiun Tanjung Karang, Layak Dikonsumsi dan Ramah Lingkungan

Samsudin menekankan pentingnya optimalisasi percepatan penurunan stunting di tahun 2024. Ia menggarisbawahi bahwa perhatian harus difokuskan pada Keluarga Berisiko Stunting (KRS), khususnya ibu hamil dan anak di bawah usia dua tahun (Baduta). 

Selain itu, diperlukan pendampingan calon pengantin, pembentukan intervensi spesifik dan sensitif, serta penguatan koordinasi dan fungsi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di semua tingkatan, mulai dari kecamatan hingga desa/kelurahan.

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas, Samsudin mengungkapkan bahwa Provinsi Lampung telah berhasil membentuk 100% Kampung KB, dengan total 2.650 desa/kelurahan yang berpartisipasi. 

Kategori :