“Kita perlu mencari sumber pendapatan lain melalui pengelolaan sumber daya alam dan investasi yang lebih optimal,” lanjutnya.
BACA JUGA:Istri Jadi TKW, Seorang Ayah Gagahi Anak Kandung Hingga hamil
BACA JUGA:Kemendagri Minta Pemerintah Daerah Lebih Memperhatikan Perkembangan Inflasi di Wilayah Masing-Masing
LEIF 2024 diharapkan mampu memperkuat kolaborasi antara pemerintah, investor nasional dan internasional, serta pemilik proyek di Lampung.
Forum ini juga memberikan kesempatan bagi pemilik proyek untuk mempresentasikan rencana bisnisnya secara langsung kepada para investor global yang hadir.
Samsudin berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah daerah dan investor.
“Pemerintah Daerah akan mendukung dari sisi fiskal dan nonfiskal untuk mempercepat realisasi investasi di Lampung,” katanya.
BACA JUGA:Melalui Dana Desa Pemdes Marga Agung Bangun Akses Jalan Menuju Pertanian
BACA JUGA:Manfaat Daun Keji Beling: Menurunkan Gula Darah hingga Kolesterol
Dalam forum ini, empat proyek besar berlabel I-PRO juga diperkenalkan, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wisata Teluk Pandan di Pesawaran, Floating Power Plant di Lampung Timur, Agripark Kemiling di Bandar Lampung, dan Bakauheni Harbour City di Lampung Selatan.
Keempat proyek ini menarik perhatian besar dari investor dalam sesi pertemuan satu-satu yang diadakan selama forum.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung, Junanto Herdiawan, menambahkan bahwa perekonomian Lampung pada tahun 2024 terus menunjukkan tren positif, didukung oleh inflasi yang terkendali dan stabilitas sistem keuangan.
BI Lampung juga telah memperkuat konektivitas dengan jejaring investasi global melalui Kantor Perwakilan Luar Negeri Bank Indonesia di Tokyo, Singapura, London, Amerika Serikat, dan Beijing.
BACA JUGA:15 Kepala Desa Lampung Utara Hadiri Apel Tiga Pilar di Bandar Lampung
BACA JUGA:Polsek Tanjung Raja Tangkap Salah Satu Pelaku Pencuri Lada Senilai Rp80 Juta
Selain itu, BI Lampung dan Foila juga melakukan pendampingan dan kurasi proyek investasi, serta menyusun buku presentasi investasi untuk lebih banyak proyek yang memenuhi kriteria Investment Project Ready to Offer (I-PRO). Junanto berharap sinergi yang terus dibangun ini akan semakin meningkatkan minat investasi di Lampung.