Aroma kopi Lampung pun cukup tajam dan seringkali memiliki hint coklat atau kayu manis, yang membuatnya mudah dikenali oleh para penikmat kopi.
Kopi robusta Lampung memiliki kadar kafein yang lebih tinggi dibandingkan arabika, sehingga banyak disukai oleh mereka yang menginginkan sensasi kopi yang lebih kuat dan menambah energi.
Proses Pengolahan Kopi Lampung
Pengolahan kopi Lampung sebagian besar masih dilakukan dengan cara tradisional.
Biji kopi yang dipanen terlebih dahulu dijemur hingga kering sebelum diproses lebih lanjut.
Metode pengolahan ini diyakini dapat mempertahankan cita rasa khas kopi Lampung.
Selain itu, beberapa petani juga menggunakan teknik semi-washed, yaitu proses pengeringan sebagian biji kopi sebelum dipisahkan dari daging buahnya.
Teknik ini memberikan rasa kopi yang lebih seimbang antara manis dan pahit.
Dalam beberapa tahun terakhir, petani kopi di Lampung mulai lebih memperhatikan aspek keberlanjutan dalam budidaya kopi.
Mereka menggunakan pupuk organik dan teknik pertanian ramah lingkungan untuk menjaga kesuburan tanah serta kualitas biji kopi yang dihasilkan.
Kopi Lampung di Pasar Internasional
Kopi robusta Lampung telah berhasil menembus pasar internasional.
Eropa dan Amerika merupakan konsumen utama kopi ini, khususnya dalam bentuk biji kopi yang telah diolah menjadi kopi instan.
Banyak perusahaan besar yang menjadikan kopi robusta Lampung sebagai bahan baku utama karena kualitas dan rasa khasnya yang cocok untuk produk massal.