JAKARTA, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2024 Paris, Anindya Bakrie, menyampaikan bahwa upaya untuk meraih dua medali emas di Olimpiade Paris 2024 merupakan tantangan besar.
Dalam perannya sebagai CdM, Anindya sudah memperkirakan bahwa peluang untuk meraih medali emas memerlukan perhatian penuh hingga akhir pertandingan.
Menurut Anindya, sejak awal, ia sudah melihat bahwa perjalanan menuju medali emas bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh.
Riak-riak di media massa maupun media sosial dapat memengaruhi mental dan semangat para atlet yang sedang berjuang.
BACA JUGA:Gerindra Resmi Usung Pasangan Hamartoni-Romli di Pilkada Lampung Utara 2024
BACA JUGA:Pengunjung MPP Lampung Utara Keluhkan Toilet dan Eskalator yang Tidak Berfungsi
Karena itu, Anindya mengambil langkah preventif dengan mengunjungi berbagai media dua minggu sebelum keberangkatan tim Indonesia ke Paris.
"Saya keliling ke berbagai media, bukan untuk mengumbar optimisme, tetapi untuk menurunkan ekspektasi yang berlebihan," ungkap Anindya Bakrie dalam podcast bersama Dahlan Iskan, yang dikenal akrab dengan panggilan Abah.
Anindya menekankan bahwa tujuannya adalah untuk menjaga semangat atlet hingga akhir pertandingan tanpa terbebani tekanan yang terlalu besar dari publik.
Anindya juga menceritakan perjalanan tim Indonesia meraih dua medali emas dan satu medali perunggu di Olimpiade Paris 2024.
BACA JUGA:Dinas Kesehatan Pesisir Barat Ajak Cegah DBD dengan PSN 3M Plus
Menurutnya, sebagai CdM, ia harus berperan lebih dari sekadar pemimpin; ia juga harus mampu menjadi motivator dan penyemangat bagi para atlet.
Dalam perbincangannya dengan Dahlan Iskan, Anindya juga ditanya mengenai perbandingan dengan sang ayah, Abu Rizal Bakrie, yang juga pernah menjadi CdM Indonesia dan berhasil membawa pulang dua medali emas.
Banyak pihak berkomentar bahwa Anindya tak mau kalah dengan prestasi sang ayah.