"Semua pencapaian ini adalah hasil kerja bersama seluruh elemen pembangunan, baik dari pemerintah daerah, lembaga legislatif, maupun kontribusi masyarakat Lampung," ujarnya.
BACA JUGA:3.220 Unit Alkes Bermekuri Ditarik dari Lampung dan Bengkulu
BACA JUGA:Aparat Pekon Sri Menanti Diberikan Bimtek Capil
Namun, Sekda Fahrizal juga menekankan bahwa Lampung masih menghadapi tantangan pembangunan, seperti penyediaan infrastruktur, pengurangan kemiskinan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan stabilitas keamanan serta ekonomi daerah.
Ia juga menekankan komitmen pemerintah daerah untuk mensukseskan Pemilukada Serentak pada tahun 2024, dengan menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Asumsi ekonomi makro Provinsi Lampung Tahun 2024 dan 2025 dirancang dengan mempertimbangkan peluang pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan berada pada kisaran 4,5 hingga 5,0 persen pada tahun 2024, meskipun sedikit melambat dibanding asumsi sebelumnya.
Pemerintah daerah juga akan terus fokus pada pengendalian inflasi, yang diperkirakan berada di level 2 hingga 4 persen pada tahun 2024 dan 1,5 hingga 3,5 persen pada tahun 2025.
BACA JUGA:Realisasi PBB-P2 di Pesisir Barat Baru Capai 8,51 Persen
Dalam Perubahan Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2024, Fahrizal menyebutkan bahwa diperlukan penyesuaian target pendapatan daerah dan proyeksi belanja daerah untuk mendukung kebijakan pembangunan.
Ia juga menyampaikan perubahan dalam Pembiayaan Daerah, dengan penerimaan pembiayaan yang diproyeksikan mencapai 125,147 Miliar Rupiah, didominasi oleh SiLPA BLUD Tahun 2023 sebesar 109,012 Miliar Rupiah.
Sekda Fahrizal berharap agar dokumen tersebut dapat dibahas secara bersama-sama untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Lampung.
"Atas perhatian dan terlaksananya pembahasan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan seluruh Anggota DPRD yang Terhormat," tutupnya.