Sehingga, kondisi rumah dalam keadaan kosong.
“Lokasi rumah korban memang berada di wilayah terpencil, yang ada di Kecamatan Bangkunat dan aksesnya sulit dilalui,” katanya.
Dijelaskannya, hanya anaknya itu yang tinggal di rumah tersebut, sedangkan Sutarni dan suaminya tinggal di kebun padi yang berada di wilayah Pekon Bandar Dalam.
Kemudian, Senin 29 April 2024 dini hari, warga melihat ada kobaran api di atas atap dengan posisi ditengah rumah korban.
BACA JUGA:Sempat Mangsa Anjing Milik Warga, Harimau Sumatera Kembali Muncul di Kawasan HPT Pemerihan
Kemudian, warga berteriak-teriak memanggil warga lainnya untuk memberitahu pemilik rumah mengenai musibah kebakaran itu.
“Saat itu kondisi kobaran api sudah cukup besar menghabiskan semua isi yang ada di dalam rumah itu, hingga kondisi rumah ludes terbakar, dan tidak ada barang-barang pemilik rumah yang bisa diselamatkan,” jelasnya.
Masih kata dia,warga yang mengetahui kondisi kobaran api di rumah korban sudah membesar, sehingga sulit untuk dilakukan pemadaman.
Terlebih, dilokasi tersebut juga memang tidak bisa untuk dilalui akses mobil pemadam kebakaran (damkar).
BACA JUGA:3 Hari Pencarian, Pengantin Baru yang Tenggelam di Sungai Semuong Ditemukan Tak Bernyawa
Mengenai adanya musibah tersebut, pihaknya juga masih menunggu adanya laporan dari pemerintah Pekon maupun Kecamatan setempat.
“Kita juga belum mengetahui pasti kerugian akibat musibah kebakaran itu. Namun yang jelas berdasarkan informasi kebakaran itu diduga karena kompor gas yang masih dalam keadaan menyala dan lupa dimatikan oleh keluarga korban,” katanya.*