Disini, BMKG juga turut menyampaikan bahwa kondisi fenomena panas 'mendidih' ini diprediksikan masih berlangsung dalam periode Oktober 2023.
Hal ini mengingat kondisi cuaca cerah ini masih mendominasi pada saat siang hari.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kondisi bumi terkinian akibat perubahan iklim yang cukup mengkhawatirkan.
Dwikora menyebut, dampak ini terjadi dari perubahan iklim yang sudah sangat terasa di wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Samsung S23 FE Mulai Dipasarkan di Tanah Air, Ini Beberapa Fitur Unggulannya
BMKG mencatat secara keseluruhan, pada tahun 2016 merupakan tahun terpanas di Indonesia nilai anomalinya 0.8 °C relatif terhadap periode klimatologi 1981 sampai 2020.
Tahun 2020 menempati urutan kedua tahun terpanas yang nilai anomalinya 0.7 °C, dengan tahun 2019 di peringkat ketiga dengan nilai anomali 0.6 °C.*