Mencengangkan bahwa nama yang sama muncul dalam kasus ini.
BACA JUGA:Seleksi CASN 2023, Kemenkes Buka 154 Formasi CPNS Tenaga Dosen dan 30 Tenaga Fungsional Kesehatan
Pada Sabtu, 15 Agustus 2015, media online Amerika Ktvu.com merilis sebuah berita yang mengguncang San Francisco.
Berita tersebut berjudul "Man arrested after attacking two people with sword in San Francisco" (Seorang pria ditangkap setelah menyerang dua orang dengan pedang di San Francisco), dan mengungkapkan insiden tragis yang melibatkan seorang pria bernama Arthur Leigh Welohr.
Menurut berita tersebut, seorang pria berusia 26 tahun asal San Francisco ditangkap atas dugaan percobaan pembunuhan pada Sabtu malam.
Keterangan polisi setempat menyebutkan bahwa pria tersebut menggunakan sebilah pedang untuk menyerang seorang pria dan seorang wanita di lingkungan Silver Terrace, San Francisco. Pria ini tidak lain adalah Arthur Leigh Welohr.
BACA JUGA:Berikut Ini Langkah Memasang E-Meterai dalam Dokumen CPNS 2023
Arthur Leigh Welohr dihadapkan pada dua tuduhan percobaan pembunuhan, menurut juru bicara kepolisian San Francisco, Petugas Albie Esparza.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 11:50 malam pada hari Jumat, ketika Welohr tampaknya sedang berdebat dengan seorang pria dan seorang wanita di Jalan Elmira, dekat jembatan layang Interstate Highway 280, seperti yang dilaporkan oleh polisi.
Welohr diduga mengeluarkan pedang dan menyerang kedua korban yang berusia sekitar 50-an tahun.
Korban laki-laki mengalami luka di bagian depan kepala, tangan, dan bahu, sementara korban perempuan mengalami luka robek di kedua tangan.
BACA JUGA:Kemenkumham Buka 1000 Formasi CPNS Polsuspas, Ini Alokasi Kebutuhan di Tiap Daerah
Petugas segera merespons kejadian tersebut dan berhasil menahan Welohr.
Kedua korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum San Francisco dengan luka yang, untungnya, tidak mengancam jiwa, menurut pernyataan polisi.
Namun, kisah ini menjadi semakin menarik karena Welohr juga dikenal dengan nama KingeArthur di Twitter dan Arthur King Mann di Facebook.
Beberapa bulan sebelum insiden ini terjadi, Welohr memposting daftar untuk menjual "palu perang Venesia" yang "siap berperang" di sebuah situs web.