LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mencatat dari Januari hingga bulan Juli tahun 2023, jumlah ternak ayam yang dijual atau masuk ke kabupaten ini mencapai 149.540 ekor.
“Untuk stok daging ayam, kita masih mengandalkan dari luar daerah karena di Kabupaten Lampung Barat produksinya masih sedikit sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan masyarakat,” ungkap Kepala Disbunnak Yudha Setiawan.
Menurut dia, data ternak ayam yang masuk ke Kabupaten Lampung Barat sebanyak 149.540 ekor itu diketahui berdasarkan laporan dari petugas di pos lintas ternak di Kecamatan Sumberjaya.
“Kalau ternak ayam yang lewat atau melintas di Lampung Barat mencapai 25.660 ekor,” kata dia.
BACA JUGA:KH Zaenal Mustofa Wafat, Ketua DPRD Lampung Barat: Pulangnya Sosok Panutan
Masih kata dia, pada pos lintas ternak Sumberjaya dan Kecamatan Sukau itu petugas memiliki kewajiban untuk mendata dan melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan setiap ternak yang dibawa keluar daerah maupun ternak yang datang dari luar masuk ke Lambar serta ternak yang sifatnya hanya melintas saja.
Untuk ternak yang dibawa keluar selain diperiksa kesehatannya juga dicatat termasuk daerah yang dituju.
“Di Lampung Barat ada dua pos lintas ternak yaitu satu pos berada di daerah Pinusan Sumberjaya dan satu pos lagi perbatasan Kabupaten Lambar dan Provinsi Sumatera Selatan tepatnya di Kecamatan Sukau,” bebernya.
Lebih jauh Yudha mengatakan, tujuan dari operasional pengawasan lalu lintas ternak adalah mencegah masuknya penyakit hewan menular dan mencegah keluarnya hewan menular dari Lampung Barat, mencegah penyebaran penyakit hewan menular.
BACA JUGA:Rasa Memiliki, Pekon Pagar Dewa Tambal Jalan Poros Kecamatan Secara Swadaya
Lalu, terdatanya jumlah dan jenis komoditas ternak yang disuplai (masuk, keluar dan lewat) dari/ke Kabupaten Lampung Barat, serta mengetahui surat kelengkapan ternak yang masuk atau keluar dari Kabupaten Lampung Barat.
“Petugas kita setiap hari standby di pos lintas ternak untuk melakukan pengawasan dan mendata ternak yang keluar, masuk dan melintas,” tutupnya.*