Tak hanya itu, di era teknologi digital ini tantangan yang dihadapi semakin kompleks.
"Kita ketahui bersama, Indonesia memiliki bonus demografi yang akan mencapai puncak di Tahun 2030-an, hal tersebut menjadi peluang besar bagi kita untuk meraih Indonesia Emas 2045. Indonesia memiliki peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045, serta meraih posisi menjadi negara 5 besar kekuatan ekonomi dunia," ungkapnya.
Strategi pertama untuk memanfaatkan kesempatan ini adalah mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia.
Di saat yang sama, SDM yang telah kita persiapkan harus mendapat lapangan kerja yang bisa menghasilkan produktivitas nasional.
BACA JUGA:Upacara HUT RI ke-78 di Desa Karanganyar Berlangsung Meriah
Kita harus mengembangkan sektor ekonomi baru yang membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya yang memberikan nilai tambah sebesar-besarnya.
"Maka, Indonesia harus menjadi negara yang juga mampu mengolah sumber dayanya, mampu memberikan nilai tambah, dan mensejahterakan rakyatnya. Hal tersebut bisa kita lakukan melalui hilirisasi. Hilirisasi yang ingin kita lakukan adalah hilirisasi yang melakukan transfer teknologi, yang memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan, serta meminimalisasi dampak lingkungan, sebagaimana kriteria dalam pengelolaan pertumbuhan perekonomian berkelanjutan yaitu ESG: Environment (lingkungan), Social (sosial), Governance (tata kelola)," jelasnya.
Hilirisasi ini juga harus mengoptimalkan kandungan lokal, bermitra dengan UMKM, petani, dan nelayan, sehingga manfaatnya terasa langsung bagi rakyat kecil.
Provinsi Lampung dalam hal ini akan terus berkontribusi untuk meraih Indonesia Emas 2045.
BACA JUGA:Gagal Dapat Motor di Lapangan Purajaya, Pelaku Curanmor Akhirnya Ditangkap Polisi
Provinsi Lampung menjadi provinsi yang dianugerahi dengan sumber kekayaan alam yang berlimpah.
"Salah satu karunia dari Allah SWT yang harus kita syukuri ialah, Lampung memiliki komoditas unggulan pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan serta kawasan sentra produksi udang. Lampung sebagai lumbung pangan yang tercermin dari produksi dan kontribusi pertanian yang termasuk dalam 5 besar nasional (padi, ubi kayu, nanas, jagung, kopi robusta, lada, kakao, tebu, pisang dan sebagainya)," ujar Gubernur Arinal.
"Kita perlu melakukan hilirisasi untuk komoditas unggulan yang dimiliki Provinsi Lampung, agar memiliki nilai tambah, bukan hanya ekspor bahan mentah. Hilirisasi ini harus dilakukan untuk melakukan lompatan pertumbuhan perekonomian di Provinsi Lampung," tambahnya.
Tak hanya itu, Lampung juga memiliki potensi panas bumi untuk sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 1.243 Mega Watt yang tersebar di 13 titik dan baru termanfaatkan sebesar 220 Megawatt yaitu di PLTP Ulu Belu Tanggamus.
BACA JUGA:Berikut Rekomendasi Tempat Wisata di Lampung Utara yang Wajib Dikunjungi
Lebih dari itu, Sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan pada tanggal 16 Agustus kemarin, jelas Gubernur Arinal, bahwa pondasi untuk menggapai kemajuan bangsa salah satunya ialah dengan melaksanakan pembangunan dari desa, pinggiran, dan daerah terluar yang pada akhirnya memeratakan perekonomian kita.