Ia juga menambahkan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung memiliki kewajiban untuk melakukan pendampingan sebagai bentuk pembinaan dari pemerintah untuk para pembudidaya maupun pengusaha yang akan mengekspor di sektor perikanan.
"Itu berarti kalau lulus ada kriterianya. Misal tidak banyak temuan dapat kriteria A. Itu berlaku dua tahun. Terus kita lihat lagi kalau sudah habis kita lakukan pembinaan," jelasnya.
Ia pun menjelaskan bahwasanya selama ini selalu melakukan pembinaan dan pembenahan untuk melakukan peningkatan ekspor perikanan di Lampung.
"Seperti untuk ekspor ada SKP (Surat Kelayakan Penggunaan). Dari hulu sampai hilir semua ada ketentuan yang harus dipenuhi," jelasnya.
BACA JUGA:Bappelitbangda Pesisir Barat Akan Gelar Lomba Inovasi Daerah
Ia juga menambahkan untuk ekspor hasil perikanan Lampung paling banyak ke Amerika dengan jenis udang dan rajungan.
"Tapi sekarang negara seperti Cina, kemudian negara non Amerika banyak juga yang di ekspor kesana. Tapi memang banyak masih dikuasai Amerika," pungkasnya.
Berikut rincian ekspor perikanan Lampung semester I tahun 2023,
BACA JUGA:Modus Pinjam Sepeda Motor, Pelaku Penggelapan Ditangkap
1. Udang volume 5.445.227 Kgs dengan nilai Rp. 717.667.049.284 dan frekuensi 471 kali.
2. Kepiting volume 661.660 Kgs, nilai Rp 269.686.878.010; frekuensi 100 kali.
3. Cumi-cumi volume 168.541 Kgs; nilai Rp 17.051.900.667; frekuensi 27 kali.
4. Ikan beku volume 1.126.196 Kgs; nilai Rp 119.374.543.335; frekuensi 75 kali.
BACA JUGA:Ikuti dan Sukseskan Touring 'Jelajah Alam Pagar Dewa', Hadiah Utama 5 Unit Motor
5. Sargassum kering (rumput laut) dengan volume 429.161 Kgs, nilai Rp 4.604.900.533; frekuensi 15.
6.Cacing Laut volume 60 Kgs; Rp 36.405.600, frekuensi satu kali.