LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Sejak satu bulan terakhir, warga khususnya kaum emak-emak dibuat susah oleh kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (KG) yang kini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, seperti halnya yang dialami warga di Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat.
Sebagian besar masyarakat menilai kelangkaan elpiji ini disebabkan oleh ramainya acara pesta atau hajatan yang banyak menyerap pemakaian gas melon yang di subsidi oleh pemerintah tersebut.
BACA JUGA:Nasib 2.605 Tenaga non-ASN di Lampung Barat Belum Jelas
Seperti yang diungkapkan Anis, warga Kelurahan Pasar Liwa. Ia menyebut sulitnya memperoleh gas elpiji 3 Kg tersebut sudah dirasakan sejak satu bulan terakhir. Sehingga kondisi ini dikeluhkan oleh masyarakat.
“Entah apa penyebab kelangkaan gas elpiji ini, sekalinya stok datang harus cepat-cepatan dengan warga lainnya. Apa karena musim hajatan ya? Jadi banyak aktivitas masak-masak,” ungkap Anis.
BACA JUGA:Harkopnas Ke-76, Pj Bupati Lampung Barat Berikan Penghargaan
Apalagi, lanjut Anis, saat ini warga yang menggelar pesta hajatan sudah banyak beralih menggunakan gas subsidi 3 kilogram, dimana sebelumnya warga memanfaatkan kayu bakar.
“Karena sudah zaman jadi sekarang gas elpiji jadi serbuan warga yang menggelar hajatan dan setiap kali acara hajatan bisa menghabiskan tidak kurang dari 10 tabung,” ucapnya.
BACA JUGA:Polsek Blambangan Umpu Tangkap Pelaku Pencurian Laptop di Salah Satu Perusahaan Swasta
Sehingga, dengan banyaknya warga yang menggelar hajatan membuat gas elpiji yang di subsidi pemerintah itu cepat habis, sementara masyarakat yang berhak menggunakannya kesulitan mendapatkannya.
“Harapannya kedepan pemerintah punya cara untuk mengantisipasi hal ini, misalnya kalau memasuki bulan Muharram pasokan elpiji bisa ditambah karena kalau harus diawasi dan dilarang pembelinya tentu susah, jadi ya jumlah pasokannya yang ditambah,” harapnya.
BACA JUGA:BPBD Provinsi Lampung Gelar PPDTB Relawan Tangguh Bencana di Lambar
Disisi lain, menanggapi kelangkaan gas elpiji itu, Wakil Kepala Bidang Wilayah IV DPC Hiswana Migas Lampung Iskandar Muda memastikan sejauh ini pemenuhan pasokan elpiji 3 kg untuk daerah Lampung Barat masih normal.
“Untuk pasokan masih normal, tidak berkurang, tidak juga lebih. Terkait adanya musim hajatan bisa jadi juga mempengaruhi peningkatan kebutuhan, tapi untuk rincian jumlah pasokan yang didistribusikan datanya ada di Pemkab Lambar,” tandasnya.*