BACA JUGA:DKPP Pesisir Barat Klaim Ketersediaan Hewan Kurban Mencukupi
"Wajar saja kalau di Kabupaten Kota lain menjerit, dimana jeritan mereka itu sebenarnya mewakili jeritan dan keluhan kami juga di Way Kanan, selama ini kami tidak berteriak karena kami sayang dengan Gubernur yang memang orang Way Kanan," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ahmadi, warga lainnya yang membenarkan bila kondisi jalan itu memang sudah sejak lama mengalami kerusakan dan bergelombang seperti itu.
Ahmadi mengatakan, saat melewati jalan tersebut perutnya terasa bak diguncang gempa bumi.
“Kita berharap pemerintah bisa bergerak cepat untuk melakukan perbaikan jalan tersebut, ini kan Kampungnya Gubernur kita mudah mudahan beliau bisa dengan segera memperbaiki," jelasnya.
BACA JUGA:Lubang 'Patching' Membahayakan, Pemkab Lampung Barat Dorong BPJN Segera Lanjutkan Penanganan
Menurut Joni, jalan tersebut merupakan jalan utama penggerak roda perekonomian masyarakat, jadi sangat disayangkan bila kondisi jalannya seperti ini.
Selain menyita waktu saat melintasinya kondisi debunya pun sangat luar biasa akibat dampak aktivitas mobil perusahaan yang berlalu lalang di jalan tersebut.
“Bisa jadi kerusakan jalan ini karena diperbaiki dengan tidak benar oleh rekanan, yang mungkin juga bermain dengan konsultan dan pengawas, tetapi bisa juga ini akibat dilintasi kendaraan dengan muatan yang melebihi kapasitas jalan,” imbuh Ahmadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Way Kanan Edwin Bavur saat dikonfirmasi dengan tegas menyatakan tidak mampu berbuat apa-apa terkait hal itu karena jalan itu jalan milik Provinsi Lampung.
BACA JUGA:Di Depan Tim Evaluator Inspektorat Kemendagri, Nukman Beberkan Keberhasilan Turunkan Angka Stunting
“Yang namanya jalan Provinsi itu kita tidak bisa cawe-cawe dan kerusakan kerusakan jalan provinsi itu sudah kami laporkan ke Pemprov, itu tugas kami,” tegas Edwin Bavur.*