BACA JUGA:Peneliti Temukan Planet Berpotensi Layak Huni, Salah Satunya Dekat dengan Bumi
Sementara itu, Bupati Pesbar Dr.Drs.Agus Istiqlal, S.H, M.H., dalam sambutannya yang dibacakan Plt.Sekkab Pesbar Jon Edwar, mengatakan, kesenian tradisi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
Seni hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai ungkapan rasa syukur manusia terhadap sang pencipta.
Kesenian tradisi yang terdapat pada masyarakat Lampung tersebar hampir diseluruh daerah, terutama di Kabupaten Pesbar.
“Kesenian yang tercipta dari komunal masyarakat memiliki ciri khas dan memiliki nilai budaya yang mencerminkan identitasnya masing-masing,” katanya.
BACA JUGA:Aparat Pekon Margajaya Fokus Lakukan Pemutakhiran IDM
Seperti halnya, dengan bentuk kesenian tradisi pada masyarakat lampung adat, seiring dengan perkembangan zaman, masuknya arus globalisasi disertai kecanggihan teknologi, informasi, dan komunikasi berdampak pada keberlangsungan serta kebertahanan kesenian tradisi di masyarakat, hilangnya identitas budaya masyarakat yang ditandai dengan tergerusnya nilai-nilai budaya daerah.
Selain itu, hilangnya bentuk-bentuk pertunjukan tradisi tergantikan dengan budaya modern, perubahan gaya hidup, perilaku dan tindakan sosial masyarakat baik yang bertempat tinggal di pedesaan maupun di perkotaan.
Globalisasi berdampak pada seni budaya dan perilaku masyarakat. Kesenian tradisional, merupakan unsur budaya yang sebenarnya dapat bertahan dengan cara mengkolaborasikan dengan gerak, tata panggung ataupun suara dari kesenian lainnya yang menjadi senjata cukup ampuh minimal untuk mempertahankan jumlah peminatnya.
“Untuk menjaga, mengembangkan dan melestarikan budaya maka perlu diberikan ruang ekspresi budaya, salah satunya yang dilaksanakan Disdikbud Pesbar saat ini yakni program Pekan Kebudayaan Daerah dengan rangkaian lomba lomba seni budaya dan pagelaran seni,” pungkasnya.*