MEDIALAMPUNG.CO.ID - Prediksi kemunculan El Nino yang berpotensi menyebabkan kekeringan panjang sempat membuat heboh masyarakat Indonesia.
Bahkan pemerintah sudah mempersiapkan senjata ampuh menghadapi fenomena alam tersebut, salah satunya teknologi modifikasi cuaca.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memang sempat memprediksi El Nino yang membuat iķlim kemarau yang kering dan ekstrim akan kembali datang ke Indonesia tahun ini.
Namun siapa sangka, prediksi tersebut kini dipatahkan, malah ada potensi fenomena lain yang justru akan muncul menggantikan El Nino.
BACA JUGA:Pengangguran Lulusan SMK Capai 49 Persen, Ketua MKKS : Jadi Wirausahawan
Hal ini dikatakan peneliti Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin di akun twitternya pada Minggu, 7 Mei 2023.
Ia mengungkapkan bahwa El Nino gagal muncul dan terdapat potensi La Nina Modoki yang bakal melanda Indonesia tahun ini.
Menurutnya, berdasarkan pengamatan terkini, anomali suhu di Samudra Pasifik menunjukkan fitur La Nina Modoki, bukan El Nino.
"Apalagi dengan maraknya badai vorteks yg berpotensi terus tumbuh menjadi siklon tropis, maka El Nino bisa saja tertunda bahkan gagal terbentuk," katanya.
BACA JUGA:Peserta Tunanetra Ini Ikut Lomba Baca Al-Quran dengan Belajar dari Rekaman
Terkait dampak yang akan ditimbulkan, Erma mengungkapkan bahwa La Nina Modoki bakal memberi dampak Kemarau basah.
Namun kata Erma, jika melihat dari pengamatan suhu terkini belum ada tanda-tanda El Nino, karena suhu laut di dekat Papua masih menghangat.
"Selain itu, kelembaban pun masih tinggi di Indonesia," ujarnya.
Untuk diketahui, La Nina Modoki ditemukan oleh ilmuwan Jepang, dimana terdapat pembentukan tripole atau tiga lokasi yang mengalami anomali suhu, yakni hangat di dekat Papua dan Peru serta di tengah mendingin.
BACA JUGA:Bergumul dengan Lumpur, Masyarakat Papahan Berharap Pemkab Lambar Bangun Jalan