PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, masyarakat wilayah terisolir di Pekon Bandar Dalam, Way Tiyas, Siring Gading, dan Pekon Way Haru, Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) yang akan pulang mudik lebaran menuju empat Pekon itu, maupun yang akan keluar wilayah terisolir itu, harus menelan pil pahit.
Pasalnya, dengan kondisi ruas jalan menuju empat Pekon terisolir yang tak kunjung dibangun oleh Pemerintah yang berdampak pada akses transportasi sulit dilalui kendaraan itu, membuat biaya transportasi menuju wilayah terisolir maupun sebaliknya tersebut cukup tinggi.
Karena memang untuk angkutan penumpang biasanya hanya mengandalkan ojek sepeda motor.
BACA JUGA:Cuti Bersama Lebaran Mulai 19 Sampai 25 April
Peratin Way Haru, Dian Setiawan, bahwa hingga kini memang masyarakat yang ada di empat Pekon wilayah terisolir ini kerap menelan pil pahit, karena memang kondisi akses jalan yang ada ini masih sangat sulit dilalui kendaraan terutama kendaraan roda dua yang memang menjadi andalan masyarakat.
Sehingga dengan kondisi akses jalan yang sulit dilalui itu berdampak pada biaya transportasi yang tinggi.
“Seperti sekarang ini, biaya untuk menuju wilayah terisolir seperti dari wilayah Way Heni (wilayah luar Pekon terisolir) menuju Way Haru dengan menggunakan jasa ojek sepeda motor itu mencapai Rp300-400 ribu per orang,” katanya, Minggu (16/4/2023).
BACA JUGA:Pemkab Anggarkan Rp153,2 Juta untuk THR DPRD Lambar
Menurut dia, biaya ongkos ojek sepeda motor saat ini tergolong turun dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya yang mencapai Rp500 ribu per orang.
Meski begitu, tentu tingginya biaya transportasi menuju wilayah terisolir ini juga sebanding dengan kondisi perjalanan yang memang sangat sulit dilalui dan menempuh perjalan yang cukup jauh.
“Bahkan selama dalam perjalan jika menggunakan jasa ojek sepeda motor itu harus menyeberangi muara sungai, melewati jalur pinggiran pantai dan jalur ekstrim lainnya. Terlebih jika cuaca musim penghujan tentu sangat sulit dilalui kendaraan,” kata dia.
BACA JUGA:Antisipasi Jembatan Darurat Air Ringkih Ambruk Kendaraan Diminta Kurangi Muatan
Sementara itu, masih kata Dian, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah saat ini juga sudah banyak masyarakat di wilayah ini yang merantau di luar daerah itu yang melakukan mudik lebaran ke kampung halamannya di wilayah terisolir ini.
Kemungkinan, hingga H-2 Lebaran nanti masih banyak warga yang pulang ke wilayah terisolir ini dan memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa ongkos mudik ke wilayah ini cukup tinggi.
Meski masih wilayah terisolir, namun ongkos mudik lebaran di wilayah ini masih cukup tinggi.