"Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh sektor pertanian sebesar 46,23% meskipun distribusinya mengalami penurunan dibanding tahun 2021 sebesar 47,23%, sedangkan untuk Lapangan usaha pengadaan listrik dan Gas masih menjadi penyumbang terkecil hanya sebesar 0,01%. Untuk lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi didapat dari Sektor Jasa Lainnya sebesar 29,88% dimana di dalam sektor jasa lainya terdapat sektor pariwisata," kata dia.
Sementara itu, lanjut Nukman, untuk Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2022 mencapai 8,281 triliun rupiah meningkat sebanyak 6,9% dimana pada tahun 2021 sebesar 7,482 triliun rupiah lebih, sedangkan PDRB per kapita pada tahun 2022 tercatat sebesar 27,30 juta rupiah, bertambah sebesar 2,69 juta rupiah yang mana pada tahun 2021 tercatat sebesar 24,61 juta rupiah.
"Angka kemiskinan, pada tahun 2022 tercatat mengalami hal yang Positif. Kemiskinan di Lampung Barat turun sebesar 11,71%, sedangkan untuk jumlah penduduk miskin sebanyak 36.200 jiwa. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya angka kemiskinan sebesar 12,82% setara dengan 39.360 jiwa, sehingga tingkat kemiskinan di Lampung Barat mengalami penurunan sebanyak 1,11%," imbuhnya.
Lalu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2022 sebesar 2,10% atau sebesar 4.083 jiwa.
BACA JUGA:Tuntut Pembayaran Siltap, Ribuan Perangkat Pekon Padati Gerbang Pemkab Pesbar
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah pengangguran di Lampung Barat mengalami Penurunan sebesar 0,73% dimana pada tahun 2021 sebesar 2,83% atau sebesar 5.453 jiwa Sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun 2022 sebesar 83,17% turun sebanyak 0,06% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 83,23%, sedangkan untuk jumlah angkatan kerja di Kabupaten Lampung Barat naik sebanyak 1.486 Jiwa menjadi sebesar 194.053 jiwa.
"Gini Rasio Lampung Barat tercatat 0,284 Point lebih tinggi 0,003 point dibandingkan dengan Gini Rasio pada 2021 yang sebesar 0,281 Point. Hal ini berarti distribusi pendapatan penduduk Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2022 tidak jauh berbeda dengan tahun 2021," imbuhnya.
Menurutnya, capaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah yang merupakan gambaran mengenai pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Daerah 2017-2022 yang dituangkan kedalam Perjanjian Kinerja Kepala Daerah, setiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada tahun 2022 dari 55 IKU Daerah jika di rata-ratakan Realisasi pencapaian IKU Daerah sebesar 85%.
"Dimana indikator yang melebihi target sebanyak 26 indikator, Indikator yang mencapai target sebanyak 11 indikator, target dengan capaian diatas 90% sebanyak 9 Indikator dan target dengan capaian dibawah 90% hanya sebanyak 6 indikator," sebutnya.
BACA JUGA:Disdikbud Lambar Monitoring Pelaksanaan US Tingkat SMP
Menurut dia, capaian-capaian positif tersebut tidak lepas dari proses Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi yang dilakukan Pemerintah Daerah, DPRD, Komponen Masyarakat, LSM, Media dan Pelaku Usaha di Lampung Barat.
"Namun saya menyadari, bahwa dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat di Kabupaten Lampung Barat pada periode-periode sebelumnya masih terdapat banyak kekurangan dan belum dapat memenuhi sepenuhnya harapan dan aspirasi semua pihak. Semua itu terjadi, tidak lain karena adanya keterbatasan kemampuan," pungkasnya.*