Yang pada akhirnya menjadi tema diskusi yang juga menarik untuk dibahas oleh masyarakat kelas menengah kebawah.
Yang secara holistik menjadi representasi nyata dari Partisipasi Politik itu sendiri.
Partisipasi Politik
Menurut Herbert McClosky, partisipasi politik adalah kegiatan sukarela dari masyarakat dalam mengambil bagian dari proses pemilihan penguasa, baik secara langsung atau tidak, dan terlibat dalam pembentukan kebijakan umum.
Bentuk partisipasi politik dapat terjadi jika ada kesadaran kolektif bersama tentang pentingnya partisipasi luas dari masyarakat dalam periode pergantian kekuasaan baik secara individu maupun kelompok.
Bentuk partisipasi politik dalam arti luas dapat diukur dari sejauh mana dan seberapa massif Partisipasi masyarakat dalam pemilu, sehingga dapat dimaknai sebagai upaya sadar dan terstruktur masyarakat dalam memastikan proses pemilu dapat berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Partisipasi politik dalam Pemilu juga adalah bentuk konkrit dari pengejawantahan hak konstitusional warga negara dalam menentukan regenerasi kepemimpinan melalui proses formal pemilu.
Upaya menciptakan kesadaran kolektif dari masyarakat sangat dibutuhkan agar Partisipasi politik dapat terbentuk secara universal khususnya pada segment generasi millenial.
Peran Generasi Milenial dalam Partisipasi Politik
Generasi milenial atau disebut dengan generasi Y (Gen-Y), merupakan generasi yang terlahir di antara 1982 sampai dengan 2004 (Strauss dan Howe).
Secara usia, maka generasi milenial merupakan mereka yang telah mengalami hingga 4 (empat) kali periode pemilu.
Generasi milenial umumnya memiliki karakter individual, profesional, fleksibel dalam bekerja, mengalami transisi dari era komputer ke digital, terbuka terhadap hal-hal baru termasuk dalam hal politik.
Peran generasi milenial sangat penting sebagai jembatan bagi generasi selanjutnya yakni gen Z yang hidup pada era digital sepenuhnya.
Generasi milenial diharapkan dapat menjadi pemutus mata rantai praktik politik kotor.