MEDIALAMPUNG.CO.ID - Subhanallah, meskipun pemerintah Kerajaan Arab Saudi membatasi jamaah yang melaksanakan Tawaf di Ka'bah dengan hanya memperbolehkan jamaah laki-laki yang berpakaian ihram.
Namun demikian, tidak mengurangi antusias jamaah umrah dari seluruh penjuru dunia membanjiri Masjidil Haram.
Setiap tiba waktu sholat, jamaah tumpah ruah sampai ke teras halaman Masjidil Haram, tak ubahnya seperti jamaah musim haji.
BACA JUGA:Satreskrim Polres Lambar Gagalkan Perdagangan Satwa Liar
Ragam suku bangsa dan warna kulit, tidak menjadikan suasana ibadah para jamaah canggung.
Meski tidak memahami bahasa negara satu sama lain, namun dengan bahasa tubuh masing-masing tampak saling memahami dengan menyebut 'haji atau sukron'.
Ustad H Abdul Gani, S.Pdi., yang juga pengurus travel Asafi Tour Lampung Barat mengatakan, dari informasi yang diperoleh pihaknya, bahwasannya penerapan penggunaan pakaian ihram mulai diberlakukan pasca Pandemi Covid-19.
BACA JUGA:Gaji Belum Dibayar, Petugas Kebersihan di Lambar Protes Hingga Mogok Kerja
Penggunaan baju ihram di pelataran ka'bah diterapkan pihak kerajaan untuk meminimalisir dari penumpukan jamaah umrah, yang dalam dua tahun pasca covid-19, membludak setelah adanya penundaan keberangkatan jamaah umrah dari seluruh dunia.
"Sejak dua tahun ini setiap jamaah yang hendak ke pelataran Ka'bah wajib kenakan baju ihram, karena membludaknya jamaah jadi lebih difokuskan untuk yang tawaf," sebutnya.
Dan terlepas dari dampak Covid-19, semakin membludaknya jamaah yang menjalankan ibadah baik umrah atau haji tentunya karena perkembangan islam yang pesat di penjuru dunia hingga daerah Eropa, Amerika dan Afrika.
BACA JUGA:Gubernur Arinal Ikuti Penyerahan SK Perhutanan Sosial dan Tora Bersama Presiden Jokowi
Pihaknya juga menyampaikan jika pada keberangkatan umroh periode Februari 2023 jamaah tidak bisa masuk ke Jabal Rahmah lantaran salah satu bukti sejarah umat manusia tersebut sedang masa perbaikan.
"Untuk dapat berwisata ke jabal rahmah jamaah hanya dapat melihat bukit rahmah dari kejauhan karena saat ini lokasi bersejarah umat manusia tersebut sedang dalam perbaikan," imbuhnya.