Selain itu ada fasilitasi peningkatan teknologi produksi melalui mekanisme DAK Fisik Revitalisasi Sentra IKM yang telah diperoleh Kabupaten Lampung Barat (tahun 2017-2018) dan Kabupaten Waykanan (tahun 2019-2021).
Pada tahun 2022, Ditjen IKMA Kemenperin menyelenggarakan Bimbingan Teknis Uji Cita Rasa Kopi di Lampung dan Pendampingan Teknis dan Manajemen IKM Kopi di Tanggamus, Lampung sebagai pendukung event Bangga Buatan Indonesia (BBI) Lagawi Fest yang diselenggarakan di Provinsi Lampung.
Diakhir sambutannya Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Lampung dan pihak-pihak lain yang telah bersinergi dalam mewujudkan terlaksananya kegiatan ini.
Sementara Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, dalam sambutannya mengatakan, Kopi di Provinsi Lampung mempunyai sejarah yang cukup panjang melebihi sejarah Provinsi Lampung itu sendiri. Kopi sudah hadir menemani perjalanan, mengisi sendi-sendi kehidupan, menopang perekonomian dan menjadi bagian budaya yang tidak terpisahkan bagi masyarakat Lampung.
BACA JUGA:Warga Sedayu Digegerkan Penemuan Jejak Harimau
Angka konsumsi per kapita kopi di Indonesia yang masih rendah, dapat ditingkatkan melalui upaya yang konsisten dan sistematis dengan melakukan edukasi terkait manfaat kopi, serta kampanye minum kopi sebagai bagian gaya hidup (termasuk gaya hidup sehat), sehingga diharapkan akan semakin memperluas pasar produk kopi di dalam negeri.
Pengembangan kopi dari hulu ke hilir merupakan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak. Di sektor hulu para petani kopi dapat meningkatkan produktivitas sekaligus kualitas hasil panennya, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar, serta yang tak kalah penting adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, misalnya melalui tumpang sari dengan tanaman lain seperti lada yang sudah dilaksanakan.
Kemudian di sektor hilir ada industri pengolahan, baik industri kecil dan menengah maupun industri besar yang bertugas untuk menyediakan produk berkualitas memenuhi permintaan konsumen kopi tanah air. Keberadaan industri ini menjadi sangat penting untuk menjadi pengaman terhadap fluktuasi harga komoditas kopi di pasar Internasional, sehingga kita tidak terlalu bergantung pada ekspor. Industri juga dapat mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja dan nilai tambah pada setiap rantai pasoknya.
Dan sektor yang paling hilir ada tugas bagian pemasaran yang bertanggung jawab terhadap penyerapan produk kopi oleh konsumen, hal ini dapat diupayakan melalui perluasan pasar dalam negeri yang bisa diimplementasikan dalam bentuk kerjasama dengan pengusaha ritel modern, coffee shop, serta komunitas-komunitas kopi di Indonesia.
BACA JUGA:Bupati Tanggamus Hadiri Acara Kopi Lampung Begawi 2022
Penyelenggaraan Kopi Lampung Begawi Tahun 2022, adalah suatu bentuk upaya Pemerintah Provinsi Lampung untuk membangkitkan kreativitas dan inovasi para pelaku usaha kopi, memperluas pasar dalam negeri dan mendorong petani serta industri kecil menengah untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Secara filosofi, kegiatan ini mempunyai tujuan agar kopi robusta Lampung lebih dicintai oleh masyarakat Lampung dan lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya wilayah Jabodetabek.
"Kami menyadari bahwa untuk pengembangan kopi robusta Lampung perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik itu Kementerian/Lembaga, Pemerintah Kabupaten/Kota, BUMN/BUMD, Pengusaha dan Asosiasi Pengusaha, serta para Petani, Pelaku IKM Kopi, dan Barista yang menjadi ujung tombak pengembangan kopi robusta Lampung. Oleh karena itu kepada para pihak terkait kiranya dapat bahu-membahu bersama Pemerintah Provinsi Lampung untuk mewujudkan Kopi Lampung Berjaya," pungkasnya.
Wagub Chusnunia juga menyampaikan Pemerintah Provinsi Lampung mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, baik itu dari instansi pemerintah, BUMN/BUMD, dan swasta yang telah berkontribusi untuk terlaksananya acara ini.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Ummihani, dalam laporannya mengatakan, rangkaian kegiatan Pra Event di Bandarlampung : Talkshow yang dihadiri oleh 300 Peserta, terdiri dari: Petani Kopi, IKM Kopi Bubuk, Pemerintah Kabupaten/Kota, BUMN/BUMD/Swasta, dan Mahasiswa;
BACA JUGA:Siswa UPT SMPN 5 Pringsewu Raih Medali Emas di Kejurnas Angkat Besi Remaja
Lomba Tata Hidang, yang terdiri dari Kelompok Pelajar (Sekolah/Kampus) dengan 15 Peserta, dan Kelompok Umum (Restoran/Hotel/Café) sebanyak 15 Peserta;