PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Mariza Saputra (10) Warga Pekon Malaya, Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), membutuhkan uluran tangan dermawan guna membantu proses pengobatan penyakit yang dideritanya sejak tiga bulan terakhir.
Bocah kelas lima SD itu harus berjuang melawan penyakitnya, dimana kini untuk buang air besar Mariza Saputra harus melalui alat bantu yang terpasang di pinggang sebelah kanan tubuhnya.
Hal itu setelah ia menjalani operasi usus buntu dan dokter menyatakan dirinya tidak bisa buang air besar secara normal kembali.
Irwandi orang tua Mariza Saputra menceritakan penyakit yang diderita anaknya itu terjadi sejak Juni 2022 lalu, yang berawal dari sakit perut biasa. Kemudian, ia membawa anaknya itu untuk berobat ke Puskesmas Lemong.
BACA JUGA:Perayaan Hari Batik Nasional, Riana Sari Arinal Ikuti Parade Kebaya Bersama Ibu Negara Iriana
“Setelah menjalani pemeriksaan di Puskesmas Lemong, pihak Puskesmas menyatakan terkena penyakit usus buntu dan harus menjalani operasi,” kata dia.
Ditambahkannya, Puskesmas Lemong kemudian merujuk anaknya itu untuk berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Alimudin Umat di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) untuk menjalani proses operasi usus buntu.
“Setelah di operasi di RSUDAU Liwa ternyata belum juga membuahkan hasil sesuai yang diharapkan, kemudian pihak rumah sakit merujuk anak saya itu ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek di Kota Bandar Lampung,” terangnya.
Menurutnya, operasi yang dijalani Mariza Saputera itu sudah dilakukan dua kali di RSUD Abdoel Moeloek, dan rencananya bulan depan akan menjalani operasi yang ketiga.
BACA JUGA:Bawaslu Pesbar Perpanjang Pendaftaran Panwascam
“Untuk proses pengobatan sudah ditanggung oleh JKN KIS, tapi kami butuh bantuan untuk biaya operasional karena selama di rumah sakit itu harus ada biaya lain-lainnya yang dikeluarkan,” ujarnya.
Ditambahkannya, sehari-hari dirinya hanya bekerja sebagai buruh serabutan, karena itu jangankan untuk memenuhi biaya operasional saat berada di rumah sakit, untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari dirinya harus banting tulang.
“Pekerjaan sebagai buruh serabutan penghasilannya tidak menentu, meski sudah ada JKN KIS yang membantu biaya pengobatan, tapi ada sejumlah pengobatan yang harus dengan biaya sendiri,” tambahnya.
Dengan kondisi perekonomian keluarganya yang serba kekurangan itu, ia sangat berharap bantuan dan uluran tangan dari para dermawan untuk membantu meringankan pengobatan buah hatinya.
BACA JUGA:15 Guru Mengabdi Akan Mengajar di Lima SMA se-Pesbar