Medialampung.co.id - Momentum hari kemerdekaan RI ke-75, akan menjadi catatan sejarah untuk masyarakat Pekon Trimulyo, Kecamatan Gedungsurian, Kabupaten Lampung Barat.
Hal itu didasari dengan dilaksanakannya pengibaran bendera berukuran besar yakni 10 x 15 Meter, di puncak destinasi wisata Negeri Diatas Awan atau diberi nama Temiangan Hill. Menariknya pengibaran bendera raksasa pada Pukul 06.30 WIB H-1 detik-detik kemerdekaan RI atau persisnya Minggu (16/8), yang dilaksanakan secara bergotong royong, antara semua lini pemerintah Kecamatan Gedungsurian, Pemerintahan Pekon Trimulyo, bersama masyarakat, dibantu TNI Koramil Sumberjaya, dan Polsek Sumberjaya. Dihadiri langsung oleh orang nomor wahid di Skala Bekhak tersebut H. Parosil Mabsus didampingi Ketua TP-PKK Lambar Hj. Partinia, Ketua DPRD Lambar Edi Novial, S.Kom, dan Istri, Kepala Kejari Lambar dan istri, beberapa anggota DPRD Lambar asal Daerah Pilih (Dapil) setempat dan unsur forkopimda, serta masyarakat yang total keseluruhan sekitar 500 orang. Peratin Pekon Trimulyo, Buchori, S.P., menyampaikan, pengibaran bendera berukuran besar di puncak Temiangan Hill tersebut, pertama sebagai bentuk luapan kegembiraan atas usia kemerdekaan RI yang sudah ke-75 tahun. Dimana sebagai penerus bangsa wajib untuk memperingati hari kemerdekaan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan RI yang telah mewariskan kemerdekaan yang saat ini dirasakan. Kemudian, kedua Pekon Trimulyo memiliki Destinasi Wisata Tamiangan Hill yang dikenal dengan sebutan Negeri Diatas Awan. Maka melalui momentum seperti ini menjadi waktu mempromosikan keberadaannya agar lebih dikenal luas oleh masyarakat dan dapat berkunjung melihat dan merasakan langsung keindahan destinasi wisata tersebut. Dan yang ketiga yakni pengibaran bendera pada momentum Dirgahayu RI tersebut menjadi wadah silaturahmi antar para pemimpin dengan masyarakat. Sementara Camat Gedungsurian Ernawati, S.E., menyampaikan Sabtu (15/8), Pukul 19.30 WIB Bupati dan rombongan tiba di Pekon Trimulyo, lalu singgah (transit) di balai pekon. Lalu melanjutkan perjalan mendaki puncak Tamiangan Hill Pukul 20.00 WIB, dan sekitar 10 menit perjalanan menggunakan kendaraan Roda Dua. Setibanya di lokasi destinasi wisata, bupati langsung mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) sebanyak 26 orang yang tergabung dari semua unsur masyarakat, mulai dari Linmas, Karang Taruna, Banser, Perguruan Pencak Silat SH Terate, Tagana, Relawan Hamida, aparat kecamatan, TNI dan Polri. Setelah itu rombongan menikmati indahnya Tamiangan dengan Cuaca yang dingin diiringi music akustik dan hangatnya kopi. Tepat Pukul 6.30 WIB Minggu (16/8), sesuai rencana, pengibaran bendera raksasa tersebut dilaksanakan, dan proses berjalan dengan lancar.Buchori Ungkap Tiga Alasan Pengibaran Bendera Raksasa di Negeri Diatas Awan
Senin 17-08-2020,22:35 WIB
Editor : Budi Setiyawan
Kategori :