Mengenal Megathrust: Ancaman Besar di Bawah Laut Nusantara
Megathrust bisa lepaskan energi besar penyebab gempa dan tsunami dahsyat--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Istilah megathrust mungkin sering terdengar saat membahas potensi gempa besar di Indonesia.
Namun, tidak semua orang memahami apa sebenarnya megathrust itu dan seberapa besar ancamannya terhadap kehidupan manusia, terutama di wilayah rawan gempa seperti pesisir barat Sumatra, selatan Jawa, hingga Nusa Tenggara.
Secara ilmiah, megathrust adalah zona tumbukan besar di mana dua lempeng tektonik saling bertemu dan salah satunya menunjam ke bawah lempeng lainnya. Proses ini dikenal sebagai subduksi.
Pada zona megathrust, energi tektonik yang sangat besar bisa tersimpan selama ratusan tahun sebelum akhirnya dilepaskan dalam bentuk gempa bumi berkekuatan sangat tinggi.
BACA JUGA:Empat Bukti Kejayaan Kerajaan Samudra Pasai
Gempa inilah yang berpotensi memicu tsunami besar, seperti yang pernah terjadi di Aceh pada tahun 2004.
Secara geografis, Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng utama dunia: Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
Pertemuan ketiganya menciptakan jalur megathrust panjang yang membentang dari barat hingga timur nusantara.
Beberapa zona megathrust yang paling dikenal antara lain Mentawai Megathrust di Sumatra, Sunda Megathrust di selatan Jawa, dan Banda Megathrust di kawasan timur Indonesia.
BACA JUGA:Fakta Menarik Gunung Fuji, Gunung Suci Jepang yang Penuh Misteri
Ahli gempa dari BMKG dan LIPI menjelaskan bahwa setiap zona memiliki potensi menghasilkan gempa besar dengan magnitudo di atas 8,0.
Energi sebesar ini mampu mengguncang wilayah luas dan menimbulkan kerusakan besar, terutama di daerah pesisir.
Ketika gempa megathrust terjadi, bukan hanya getaran tanah yang berbahaya, tetapi juga potensi tsunami raksasa yang mengikuti beberapa menit setelahnya.
Gelombang tinggi yang dihasilkan dari pergerakan vertikal dasar laut bisa melanda pesisir dengan kecepatan tinggi, menghancurkan pemukiman, fasilitas publik, dan infrastruktur penting.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





