Mengenal Megathrust: Ancaman Besar di Bawah Laut Nusantara

BACA JUGA:Kehidupan Mikro di Europa dan Enceladus: Samudra Es yang Menyimpan Rahasia

Selain itu, dampak tidak langsung seperti listrik padam, rusaknya jaringan komunikasi, hingga krisis air bersih dan pangan sering kali memperparah kondisi pasca-bencana.

Pemerintah Indonesia melalui BMKG, BNPB, dan PVMBG terus memperkuat sistem deteksi dini gempa dan tsunami.

Beberapa wilayah rawan kini telah memiliki sirene peringatan dini, jalur evakuasi, serta peta rawan bencana yang diperbarui secara berkala.

Selain itu, edukasi publik menjadi kunci utama. Masyarakat pesisir diimbau untuk mengenali tanda-tanda alami terjadinya tsunami, seperti surutnya air laut secara tiba-tiba atau getaran gempa yang sangat kuat.

BACA JUGA:Situs Trowulan: Menelusuri Jejak Kejayaan Majapahit

Meski potensi megathrust tidak dapat dihindari, pemahaman masyarakat tentang bahaya dan cara menghadapi bencana bisa mengurangi dampaknya secara signifikan.

Penelitian tentang struktur bawah laut dan aktivitas seismik terus dilakukan oleh para ilmuwan Indonesia bekerja sama dengan lembaga riset internasional.

Tujuannya adalah untuk memperkirakan lokasi serta periode terjadinya pelepasan energi besar agar langkah mitigasi bisa lebih tepat sasaran.

Megathrust bukan sekadar istilah ilmiah, melainkan ancaman nyata bagi negara yang berada di jalur cincin api seperti Indonesia.

BACA JUGA:Terraforming Mars: Mengubah Planet Merah Jadi Rumah Baru

Meskipun kita tidak bisa memprediksi kapan gempa besar akan terjadi, kesiapsiagaan dan kesadaran bencana menjadi kunci utama untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa ketika alam menunjukkan kekuatannya.

Sumber: