Nasi Gandul, Hidangan Gurih Khas Pati Jawa Tengah yang Menggoda Selera

Nasi Gandul, Hidangan Gurih Khas Pati Jawa Tengah yang Menggoda Selera

Dengan kuah gurih manisnya, aroma daun pisang, dan sejarah panjangnya, nasi gandul layak menjadi kebanggaan kuliner khas Pati yang patut dilestarikan dan dikenalkan ke generasi berikutnya.-foto instagram@eatenpost-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Nasi gandul merupakan salah satu kuliner khas dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang terkenal dengan cita rasanya yang gurih dan beraroma rempah kuat. 

Hidangan ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan menjadi salah satu ikon kuliner tradisional yang banyak dicari oleh wisatawan maupun warga lokal. 

Nama “gandul” sendiri berasal dari cara penyajiannya yang unik, yakni makanan disajikan di atas daun pisang yang “menggantung” (gandul) di atas piring, sehingga menciptakan sensasi aroma khas daun pisang yang menambah kenikmatan rasa.

BACA JUGA:Kelo Mrico: Hidangan Pedas Penuh Rempah dari Jawa Tengah

Ciri Khas dan Komposisi Nasi Gandul

Nasi gandul terdiri dari nasi putih hangat yang disiram dengan kuah santan berbumbu rempah serta dilengkapi potongan daging sapi, jeroan, atau babat. 

Kuahnya memiliki warna kecokelatan yang berasal dari campuran kecap manis, bawang merah, bawang putih, ketumbar, jintan, lengkuas, daun salam, dan serai yang dimasak bersama santan hingga menghasilkan rasa gurih, manis, dan sedikit pedas.

Tekstur kuahnya tidak terlalu kental, tetapi juga tidak encer — mirip seperti perpaduan antara rawon dan gulai. Kombinasi ini memberikan rasa yang kaya dan mendalam di setiap suapan. 

Biasanya, nasi gandul disajikan dengan tambahan telur pindang, tempe goreng, perkedel, atau sambal untuk menambah selera makan.

BACA JUGA:Sate Srepeh: Kuliner Khas Rembang Jawa Tengah yang Kaya Rasa dan Sejarah

Keunikan Penyajian

Hal yang membuat nasi gandul istimewa adalah cara penyajiannya. Piring dialasi dengan selembar daun pisang, kemudian nasi dan lauk disiram dengan kuah panas. 

Daun pisang yang terkena panas kuah akan mengeluarkan aroma wangi alami yang menambah cita rasa khas pada hidangan ini.

Selain itu, di warung-warung tradisional, penjual nasi gandul umumnya masih mempertahankan tradisi menyajikan dan melayani pembeli secara langsung dengan cething (wadah nasi) dan sendok dari irisan batang daun pisang. Tradisi ini mencerminkan kearifan lokal masyarakat Pati yang menjaga warisan kulinernya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: