Disway Awards

Jelang Natal dan Tahun Baru, Lampung Perkuat Sinergi Jaga Harga dan Pasokan Pangan

Jelang Natal dan Tahun Baru, Lampung Perkuat Sinergi Jaga Harga dan Pasokan Pangan

Wagub Jihan Nurlela tekankan sinergi, strategi 4K, dan operasi pasar murah bagi masyarakat-Foto Dok-

MEDIALAMPUNG.CO.ID — High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) digelar di Ballroom Hotel Grand Mercure Bandar Lampung pada Rabu, 3 Desember 2025.

Pertemuan ini menghadirkan jajaran Forkopimda, bupati dan wali kota, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung Bimo Epyanto, Kepala OJK Lampung Otto Fitriandy, serta perwakilan BUMN/BUMD dan Satgas Pangan. 

Bukan sekadar rutinitas, melainkan upaya strategis menghadapi lonjakan permintaan pangan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela membuka pertemuan dengan menekankan bahwa sinergi antarinstansi menjadi kunci menjaga stabilitas harga dan pasokan. 

BACA JUGA:Banjir Meluas ke Ngaras dan Bangkunat, BPBD Terjunkan Satgas

Menurutnya, Nataru selalu menghadirkan dinamika pasar yang perlu antisipasi cermat. “Inflasi bisa ibarat api kecil. Jika tidak dijaga, ia akan membesar,” tegasnya sambil menyorot pentingnya koordinasi yang solid antara TPID, Satgas Pangan, dan instansi vertikal lainnya.

Sepanjang 2025, Pemprov Lampung telah menempuh berbagai langkah pengendalian inflasi. Operasi pasar murah, penguatan program SPHP, Gerakan Pangan Murah, hingga penyaluran cadangan pangan daerah menjadi strategi utama. 

Serapan gabah melalui Bulog terus ditingkatkan untuk menjaga stok, sementara kerja sama antar-daerah diperluas guna memastikan kelancaran distribusi. 

Infrastruktur jalan diperbaiki dan pengawasan terhadap barang kebutuhan pokok dilakukan secara berkala.

BACA JUGA:BMKG: Lampung Berpotensi Diguyur Hujan Lebat Sepekan ke Depan

Hasilnya terlihat pada November 2025, saat inflasi Lampung tercatat hanya 1,14 persen, jauh di bawah inflasi nasional 2,72 persen. Jihan menekankan, capaian ini bukan akhir, melainkan awal dari kesiapsiagaan yang lebih terencana. 

Strategi 4K—keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif—ditekankan agar setiap operasi pasar murah dan SPHP benar-benar menyentuh masyarakat. 

“Jangan sampai pasar murah hanya ada di spanduk, tapi tidak terasa di kantong warga,” ujarnya.

Pemantauan harga juga diperketat untuk mencegah praktik penimbunan dan gangguan distribusi. Fokus utama ada pada komoditas sensitif seperti cabai, bawang, beras, dan daging ayam. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: