Disway Awards

Apakah Begadang Bisa Menurunkan Berat Badan? Berikut Penjelasannya

Apakah Begadang Bisa Menurunkan Berat Badan? Berikut Penjelasannya

Dengan kombinasi gaya hidup sehat dan kualitas tidur yang baik, tubuh dapat bekerja lebih optimal dalam membakar lemak, menjaga energi dan mempertahankan berat badan ideal. - Foto freepik--

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Sebagian orang percaya bahwa dengan begadang, tubuh akan membakar lebih banyak kalori karena tetap terjaga dan beraktivitas lebih lama. 

Sekilas, logika ini tampak masuk akal — semakin lama terjaga, semakin banyak energi yang digunakan. Namun, benarkah begadang bisa membantu menurunkan berat badan?

Jawabannya tidak sesederhana itu. Justru, banyak penelitian membuktikan bahwa kurang tidur dapat mengganggu metabolisme, mengacaukan hormon, dan pada akhirnya berpotensi meningkatkan berat badan. 

Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

BACA JUGA:Obat Muntaber Anak yang Aman dan Ampuh: Panduan Lengkap bagi Orang Tua

1. Begadang Mengacaukan Keseimbangan Hormon Lapar dan Kenyang

Tubuh manusia memiliki dua hormon utama yang mengatur rasa lapar dan kenyang, yaitu ghrelin dan leptin.

  • Ghrelin adalah hormon yang merangsang rasa lapar.
  • Leptin berfungsi memberi sinyal kepada otak bahwa tubuh sudah kenyang.

Ketika seseorang sering begadang atau kurang tidur, kadar ghrelin meningkat, sedangkan leptin menurun. Akibatnya, rasa lapar muncul lebih sering, bahkan ketika tubuh sebenarnya tidak membutuhkan tambahan energi. Inilah sebabnya banyak orang yang begadang jadi gemar ngemil di malam hari, terutama makanan tinggi kalori seperti mi instan, gorengan, atau camilan manis.

BACA JUGA:Ciri Anak yang Mengalami Sesak Napas dan Perlu Diwaspadai Orang Tua

2. Kurang Tidur Memperlambat Metabolisme Tubuh

Tidur merupakan waktu bagi tubuh untuk memperbaiki jaringan, menyeimbangkan hormon, dan menjaga fungsi metabolisme. Ketika waktu tidur berkurang, proses metabolisme ikut melambat.

Tubuh yang kekurangan tidur menjadi kurang efisien dalam membakar kalori, sehingga energi dari makanan lebih mudah disimpan sebagai lemak. Jika hal ini terjadi terus-menerus, berat badan justru bisa bertambah — bukan turun.

Selain itu, kurang tidur juga dapat mengganggu sensitivitas insulin, yang berperan penting dalam mengatur kadar gula darah. Kondisi ini meningkatkan risiko penumpukan lemak dan bahkan obesitas dalam jangka panjang.

BACA JUGA:Perbedaan Gula Aren dan Gula Merah yang Perlu Kamu Ketahui

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: