Girikerto, Pesona Desa Hijau di Kaki Gunung Lawu

BACA JUGA:Keindahan Air Terjun Asin Nambung, Fenomena Unik di Pantai Lombok

Suasana kuno inilah yang membuat banyak wisatawan datang saat akhir pekan. 

Mereka biasanya menyusuri jalur setapak di antara perkebunan sambil menikmati hawa pegunungan yang dingin dan segar.

Pemandangan kebun teh semakin menarik saat pagi hari ketika kabut masih turun. Garis-garis tanaman teh tampak hijau pekat, menciptakan kontras dengan langit yang mulai cerah. 

Banyak pengunjung menghabiskan waktu berfoto atau sekadar berjalan santai untuk merasakan suasana tenang khas desa lereng gunung.

BACA JUGA:Gelombang Wisata Baru dari Timur, Museum Bawah Laut Biak

Selain kebun teh, Girikerto memiliki sawah terasering yang tersusun rapi mengikuti kontur lereng Lawu. Pola berundak ini bukan hanya berfungsi sebagai teknik pertanian, tetapi juga menciptakan panorama yang indah. Di beberapa titik, pemandangannya bahkan terlihat seperti lukisan.

Anak-anak muda di desa yang tergabung dalam kelompok sadar wisata menghadirkan menara pandang sebagai pelengkap destinasi. 

Dari ketinggian ini, pengunjung dapat melihat paduan kebun teh, sawah berundak, dan Gunung Lawu yang tegak di kejauhan. 

Spot-spot foto tersebut berhasil menarik banyak wisatawan, terutama mereka yang mencari objek foto bernuansa alam.

BACA JUGA:Teluk Hijau, Permata Zamrud Banyuwangi yang Menguji Petualang

Kelompok sadar wisata ini berperan besar dalam menjaga dan mengembangkan potensi Girikerto. 

Mereka membuat rute wisata sederhana, menata area untuk pengunjung, serta mempromosikan desa tanpa menghilangkan kealamian lingkungannya.

Keunggulan lain Girikerto adalah sumber airnya yang melimpah. Terdapat banyak mata air di desa ini, namun Sumber Koso adalah yang paling dikenal. 

Airnya jernih dan mengalir deras sepanjang tahun. Warga memanfaatkan sumber ini untuk kebutuhan air bersih dan irigasi sawah.

Sumber: