Rana Tonjong, Surga Teratai Raksasa di Timur Nusantara

Rana Tonjong, Surga Teratai Raksasa di Timur Nusantara

Rana Tonjong, pesona teratai di Timur Nusantara. / Foto --- instagram @infolabuanbajo_id--

BACA JUGA:Ubi Brulee: Perpaduan Manis Tradisional dan Sentuhan Modern

Perjalanan menuju danau ini melewati jalur darat dengan pemandangan alam khas Flores: bukit berlapis-lapis, lembah hijau, dan sawah bertingkat yang memanjakan mata. Kawasan Pota, yang menjadi titik lintasan, bahkan masih dihuni komodo di alam liar. 

Bagi turis yang ingin merasakan petualangan menyeluruh, mengunjungi Rana Tonjong setelah melihat komodo bisa menjadi kombinasi wisata yang ideal.

Beberapa wisatawan mancanegara mengaku menemukan Rana Tonjong secara tidak sengaja setelah mendapat rekomendasi dari pemandu lokal. 

Meski harus menempuh perjalanan panjang, keindahan yang mereka saksikan membuat lelah perjalanan seakan terbayar lunas.

BACA JUGA:Waruga: Pemakaman Batu Khas Minahasa yang Sarat Makna

Nama “Rana Tonjong” berasal dari bahasa lokal, di mana “Rana” berarti danau, sedangkan “Tonjong” diyakini merujuk pada tokoh leluhur atau penduduk awal yang bermukim di kawasan ini. 

Walau cerita asal-usulnya bercampur antara sejarah dan legenda, masyarakat setempat memandang danau ini memiliki makna penting secara budaya.

Selain menjadi sumber air bagi pertanian, danau ini juga diyakini membawa keseimbangan alam. Tradisi lokal mendorong warga untuk tidak merusak ekosistem di dalamnya, termasuk melarang pengambilan bunga atau daun teratai sembarangan.

Meski berpotensi menjadi destinasi unggulan, Rana Tonjong masih mempertahankan suasana alami tanpa pembangunan berlebihan. Pemerintah daerah bersama warga mengatur pola kunjungan agar ekosistem teratai tetap lestari.

BACA JUGA:Dahlia Poland Gugat Cerai Fandy Christian, Keluarga Beri Dukungan Penuh

Perahu kecil tersedia bagi pengunjung yang ingin mengelilingi danau, tetapi hanya dijalankan oleh pemandu lokal yang memahami kondisi perairan. Wisatawan diimbau menjaga kebersihan, tidak memetik bunga, dan tidak mengganggu habitat satwa yang hidup di sekitar danau.

Menurut Dinas Pariwisata Manggarai Timur, pengembangan Rana Tonjong akan dilakukan secara bertahap. Tujuannya, menjadikan danau ini sebagai destinasi ekowisata berkelanjutan yang mengutamakan pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat setempat.

Rana Tonjong memiliki keindahan yang dapat dinikmati sepanjang musim. Di musim hujan, air danau meluap dan teratai tumbuh subur, menghasilkan pemandangan bunga yang melimpah. 

Sementara di musim kemarau, meski permukaan air menyusut, kolam-kolam alami yang tersisa tetap penuh dengan teratai yang mekar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: