Disway Awards

Menelusuri Keajaiban Alam Broken Beach di Bali

Menelusuri Keajaiban Alam Broken Beach di Bali

Broken Beach, destinasi wisata di Bali yang ikonik. / Foto --- instagram @gglusac--

BACA JUGA:Pagelaran Sabang Merauke: Panggung Budaya Pemersatu dari Barat ke Timur Indonesia

Meski tidak bisa berenang langsung di Broken Beach, mereka yang berminat menyelam atau snorkeling bisa mengunjungi titik selam populer di dekatnya, seperti Manta Point.

Sekitar lima hingga sepuluh menit berjalan kaki dari Broken Beach, terdapat satu lagi tempat eksotis bernama Angel’s Billabong.

Ini merupakan kolam alami yang terbentuk dari cerukan batu karang di tepi laut, yang diisi oleh air laut saat pasang.

Air kolam ini sangat jernih, memperlihatkan dasar berbatu dengan warna kehijauan yang kontras dengan birunya laut. Saat air laut surut dan ombak tenang, tempat ini menjadi lokasi favorit wisatawan untuk berendam atau sekadar duduk santai menikmati suasana.

BACA JUGA:Pantai Keramas, Surga Baru bagi Peselancar di Bali

Untuk mengunjungi Broken Beach, wisatawan harus terlebih dahulu menuju Pulau Nusa Penida. Dari Pelabuhan Sanur, tersedia kapal cepat atau fast boat yang melayani penyeberangan ke pelabuhan Toya Pakeh di Nusa Penida, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

Sesampainya di pulau, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan sewa menuju bagian barat pulau. Jalan menuju Broken Beach sebagian besar sudah beraspal, meskipun masih terdapat ruas berbatu di beberapa titik.

Perjalanan darat ini bisa memakan waktu sekitar 45 hingga 60 menit, tergantung kondisi lalu lintas dan kendaraan.

Walau perjalanan cukup menantang, panorama yang akan disuguhkan sepanjang perjalanan tidak akan mengecewakan. Tebing-tebing kapur, lembah hijau, dan pemandangan laut lepas menjadi teman sepanjang jalan.

BACA JUGA:Kedungu, Eksotisme Pasir Hitam nan Tenang dan Instagramable di Bali

Saat ini, Broken Beach telah dilengkapi fasilitas dasar seperti area parkir, warung makan, dan toilet umum. Namun, karena letaknya cukup terpencil, wisatawan disarankan membawa perlengkapan pribadi seperti air minum, makanan ringan, serta pelindung dari matahari seperti topi dan tabir surya.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau sore hari, ketika sinar matahari tidak terlalu terik dan pencahayaan alami ideal untuk fotografi. 

Alas kaki yang nyaman juga penting, mengingat jalan setapak menuju lokasi didominasi permukaan berbatu dan tanah merah.

Selain itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak meninggalkan sampah di area wisata, demi menjaga kelestarian lingkungan dan kenyamanan bersama.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: