Rumah Adat Suku Besemah Sumatera Selatan: Warisan Arsitektur Sarat Makna Filosofis
Rumah adat Suku Besemah merupakan warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah, filosofi, dan estetika. -Foto Instagram@pagaralam_rafproject-
BACA JUGA:Perceraian Raisa dan Hamish Daud Masuki Tahap Akhir, Putusan Verstek Hari Ini
Jenis-Jenis Rumah Adat Suku Besemah
Rumah adat Suku Besemah diklasifikasikan ke dalam empat jenis utama, yang masing-masing memiliki ciri dan fungsi tersendiri.
1. Ghumah Tatahan
Ghumah tatahan merupakan jenis rumah adat yang paling kaya akan ornamen. Dinding rumah dihiasi ukiran kayu yang dibuat dengan teknik tatah atau pahat. Ukiran ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga melambangkan status sosial pemilik rumah serta nilai-nilai adat yang dijunjung tinggi.
BACA JUGA:Danau Lau Kawar, Keindahan Sunyi di Kaki Gunung Sinabung
2. Ghumah Gilapan
Ghumah gilapan memiliki bentuk yang hampir serupa dengan ghumah tatahan, yakni berbentuk persegi atau persegi panjang dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
Perbedaannya terletak pada hiasan ukiran. Pada ghumah gilapan, ukiran kayu dibuat lebih sederhana atau bahkan tidak ditemukan sama sekali.
Meski demikian, rumah ini tetap menggunakan kayu berkualitas tinggi sebagai bahan utama.
BACA JUGA:Rekomendasi Pensil Alis untuk Tampilan Wajah Cantik dan Sempurna
3. Ghumah Padu Tiking
Jenis rumah ini dibangun dengan kombinasi kayu dan bambu.
Struktur rumahnya lebih sederhana dibandingkan ghumah tatahan dan ghumah gilapan.
Penggunaan bambu mencerminkan prinsip hidup masyarakat Besemah yang mengutamakan kesederhanaan dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





