Kalamba di Lore Lindu: Jejak Kuburan Prasejarah di Tengah Pegunungan Sulawesi Tengah

Kalamba di Lore Lindu: Jejak Kuburan Prasejarah di Tengah Pegunungan Sulawesi Tengah

Kalamba di Lore Lindu bukan sekadar batu besar berbentuk tabung, melainkan informasi tentang tradisi penguburan, teknologi batu, dan kehidupan sosial masyarakat prasejarah Sulawesi Tengah. - Foto Instagram@joernal_tautori--

BACA JUGA:Cara Mengobati Sakit Pinggang Sampai ke Perut yang Mudah Dilakukan di Rumah

Jika berhasil terdaftar, Lore Lindu akan menjadi satu dari sedikit kawasan megalitik di dunia yang diakui secara internasional, berdampingan dengan situs-situs besar seperti Stonehenge atau kompleks megalitik di Sardinia.

Upaya ini tentu tidak hanya bertujuan mendapatkan pengakuan, tetapi juga melindungi kawasan tersebut dari ancaman kerusakan. 

Banyak megalit yang mulai mengalami pelapukan, dan sebagian area terancam aktivitas manusia seperti pembabatan hutan dan perluasan lahan pertanian. 

Dengan status warisan dunia, diharapkan konservasi KMLL bisa ditangani lebih optimal, baik dari segi penelitian maupun pariwisata.

BACA JUGA:Panduan Lengkap Pengajuan KUR BRI Rp500 Juta Desember 2025

Masyarakat lokal juga memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan situs. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah bersama BPCB mengadakan berbagai kegiatan budaya dan festival, seperti Festival Lembah Lore. 

Selain memperkenalkan kekayaan megalit kepada publik, acara ini juga menjadi cara untuk memberdayakan masyarakat sekitar melalui aktivitas ekonomi berbasis pariwisata. 

Kalamba di Lore Lindu bukan sekadar batu besar berbentuk tabung. Ia adalah pintu menuju masa lalu, memberikan informasi tentang tradisi penguburan, teknologi batu, dan kehidupan sosial masyarakat prasejarah Sulawesi Tengah. 

Bersama ratusan tinggalan megalitik lainnya, kalamba membuktikan bahwa Lore Lindu merupakan salah satu pusat kebudayaan kuno terpenting di Nusantara. Dengan upaya konservasi dan pengajuan sebagai warisan dunia UNESCO, harapannya kekayaan sejarah ini dapat terus terjaga dan dinikmati oleh generasi mendatang.(*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: