Menelusuri 700 Tahun Peradaban Kutai di Museum Mulawarman
Museum Mulawarman bukan hanya ruang penyimpanan artefak, melainkan menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, yang memungkinkan pengunjung memahami dinamika peradaban Kutai lebih dekat. Foto:Instagram@andrewchan77--
BACA JUGA:Deretan Smartwatch Samsung Terbaik: Fitur Lengkap dan Harga Terbaru
Koleksi Artefak dari Berbagai Daerah
Kekayaan Museum Mulawarman tak hanya berasal dari peninggalan kesultanan. Museum ini juga menyimpan artefak dari berbagai daerah di Kalimantan Timur dan sekitarnya.
Salah satunya adalah perangkat meja tamu dari Kesultanan Bulungan yang menunjukkan relasi antarkerajaan di Kalimantan.
Selain itu, ada koleksi keramik kuno, baik lokal maupun impor, yang menandakan betapa aktifnya perdagangan pada masa lampau. Koleksi mata uang kuno ikut memperjelas bagaimana Kutai menjadi pusat aktivitas ekonomi pada zamannya.
BACA JUGA:Cara Memakai Prompt AI untuk Membuat Artikel SEO yang Efektif dan Menarik
Museum ini juga menampilkan replika Prasasti Yupa, penanda sejarah yang sangat penting karena Yupa adalah prasasti tertua di Nusantara.
Melalui Yupa, para ahli mengetahui eksistensi Kerajaan Kutai Martadipura sebagai kerajaan Hindu tertua yang berkembang di hulu Sungai Mahakam jauh sebelum Kesultanan Kutai Kartanegara berdiri.
Bagi pecinta budaya, koleksi tenun ulap doyo tentu menjadi sorotan. Tenun khas masyarakat Dayak Benuaq ini menonjolkan motif alam dan proses pembuatan yang seluruhnya menggunakan bahan alami.
Kain ini menjadi bukti keahlian dan kearifan lokal masyarakat Kalimantan Timur.
BACA JUGA:Warga Violla Hills Kemiling Laporkan Pengembang , Keluhkan Limbah dan Fasum Tak Kunjung Dibangun
Menelusuri Peradaban Kutai dengan Cara yang Lebih Dekat
Museum Mulawarman bukan hanya ruang penyimpanan artefak. Tempat ini menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, memungkinkan pengunjung memahami dinamika peradaban Kutai secara lebih dekat.
Melalui setiap sudut ruangan dan koleksi yang dipamerkan, kita bisa merasakan bagaimana kerajaan besar itu berkembang, berkuasa, mengalami perubahan, hingga akhirnya menjadi bagian dari sejarah Indonesia modern.
Keberadaan museum ini juga menjadi pengingat bahwa Kalimantan Timur memiliki sejarah peradaban yang panjang dan kaya. Dari pengaruh Hindu yang masuk melalui Kerajaan Kutai Martadipura hingga kejayaan kesultanan yang berlangsung ratusan tahun, semuanya tercermin dalam benda-benda yang tersimpan di museum. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





