Tatung di Singkawang: Ritual Magis dan Pesona Budaya Cap Go Meh

Tatung di Singkawang: Ritual Magis dan Pesona Budaya Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh dengan kehadiran Tatung bukan sekadar pesta rakyat, melainkan sebuah ritual penuh makna yang mempersatukan masyarakat dalam kebersamaan dan rasa syukur. - Foto: Instagram@angoputry--

BACA JUGA:Tantang Bugatti dan Ferrari, BYD Luncurkan Hypercar Listrik Yangwang U9 Track Edition

Dalam keadaan ini, mereka melakukan berbagai atraksi menegangkan seperti:

• Menusuk pipi dengan jarum panjang

• Menginjak mata pedang

• Duduk di kursi berpaku

Semua dilakukan tanpa luka, sebagai simbol kekuatan spiritual untuk menolak bala.

BACA JUGA:Konsumen AS Berburu Mobil Listrik Sebelum Insentif Pajak Dihapus

Puncak Perayaan Cap Go Meh

Ratusan Tatung memenuhi jalan-jalan utama Singkawang. Mereka diarak di tandu atau berjalan kaki, diiringi tabuhan genderang dan gong yang menggema.

Penonton—baik warga lokal maupun wisatawan mancanegara—berdesakan mengabadikan momen.

Selain parade, Cap Go Meh juga dimeriahkan bazar kuliner, pertunjukan seni, dan dekorasi jalan yang meriah. Perpaduan aroma dupa, musik tradisional, dan sorak-sorai menciptakan atmosfer yang tak terlupakan.

BACA JUGA:Cara Ajukan KUR BRI 2025 Plafon Rp400 Juta

Simbolisme dan Filosofi

• Warna merah pada kostum melambangkan keberanian dan energi pelindung.

• Senjata tajam seperti pedang atau tombak menjadi simbol pengusir kejahatan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: