Honda CUV e: Skuter Listrik Futuristik untuk Mobilitas Perkotaan

Dengan baterai swap, CUV e tawarkan solusi cepat isi daya untuk kendaraan urban--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dalam ajang pameran otomotif bergengsi Japan Mobility Show 2023, Honda mencuri perhatian lewat peluncuran prototipe motor listrik terbaru mereka yang diberi nama CUV e.
Model ini mewakili visi Honda terhadap kendaraan listrik masa depan yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga praktis dan bergaya untuk mobilitas perkotaan.
CUV e merupakan bagian dari strategi besar Honda dalam memperluas portofolio kendaraan listrik roda dua, seiring meningkatnya permintaan akan transportasi nol emisi di kawasan urban.
Meski masih dalam tahap konsep, desain dan fitur-fitur yang disematkan pada CUV e memberikan gambaran jelas akan arah baru mobilitas modern dari pabrikan asal Jepang ini.
BACA JUGA:Lamborghini Huracan: Mobil Favorit Para Bintang yang Sarat Masalah Keselamatan
Sesuai dengan namanya "CUV" yang mengacu pada City Utility Vehicle Honda CUV e hadir dengan desain yang kompak dan minimalis, sangat cocok untuk lingkungan perkotaan yang padat.
Skuter ini mengusung gaya futuristik yang khas, dengan lekukan bodi yang halus dan elemen pencahayaan LED penuh yang tajam.
Warna putih matte yang dipadukan dengan elemen abu-abu dan aksen biru elektrik pada bodi, mempertegas identitasnya sebagai kendaraan listrik.
Desain lampu depan dan belakang menyatu dengan bodi secara seamless, memberikan kesan modern dan bersih.
BACA JUGA:Tantangan Masih Membayangi tapi Penjualan BYD Tembus Rekor di 2025
Honda CUV e digerakkan oleh motor listrik bertenaga sedang, yang dirancang untuk penggunaan harian di kota.
Meski spesifikasi teknis lengkap belum dirilis secara publik, motor ini disebut-sebut mampu menempuh jarak sekitar 60–70 km dalam sekali pengisian daya penuh, dengan kecepatan maksimal yang ideal untuk lalu lintas dalam kota.
Daya diambil dari baterai Honda Mobile Power Pack (MPP) sistem baterai modular yang dapat ditukar, menjadikannya solusi ideal bagi pengguna yang membutuhkan fleksibilitas dan efisiensi pengisian daya.
Konsep baterai swap ini juga mendukung infrastruktur energi bersama, memungkinkan pengguna menukar baterai di stasiun khusus tanpa harus menunggu waktu pengisian yang lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: