SDN 3 Kembang Tanjung Kembalikan Dana Tabungan Siswa Rp19 Juta

SDN 3 Kembang Tanjung Kembalikan Dana Tabungan Siswa Rp19 Juta

Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Lampung Utara, Diana Wati, S.Pd.,MM, saat diwawancarai ruang kerjanya-Foto Hasan-

LAMPURA, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Setelah sempat menimbulkan kekecewaan mendalam dari para wali murid, pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kembang Tanjung akhirnya mengembalikan dana tabungan siswa yang sempat dilaporkan hilang. 

Jumlah total uang yang dikembalikan mencapai Rp19 juta, dan berasal dari tabungan sekitar 30 siswa kelas 2A.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Lampung Utara, Diana Wati, S.Pd., MM, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya pada Senin (30 Juni 2025). 

Ia menegaskan bahwa seluruh uang tabungan tersebut telah dikembalikan oleh pihak sekolah kepada para siswa.

BACA JUGA:Dua Pelaku Spesialis Pencurian Motor dan Mobil Tertangkap di Lampung Utara

“Dana tabungan siswa tersebut telah dikembalikan seluruhnya. Jumlah totalnya sekitar Rp19 juta,” ujar Diana.

Namun, Dinas Pendidikan (Disdik) Lampung Utara menyatakan akan tetap memanggil Kepala Sekolah dan guru honorer yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi atas insiden ini.

Menurut Diana, guru honorer seharusnya tidak diperkenankan mengelola dana siswa karena tidak termasuk dalam tugas pokok dan fungsinya sesuai regulasi.

“Kami akan memanggil Kepala Sekolah dan guru honorer terkait. Harus jelas siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya dana tersebut,” lanjutnya.

BACA JUGA:Pemprov Lampung Segera Seleksi Direksi Lima BUMD Baru

Kasus ini mencuat setelah para wali murid kelas 2A mengeluhkan uang tabungan anak-anak mereka yang tidak kunjung dikembalikan, meski tahun ajaran telah berganti. 

Program tabungan siswa ini dimulai sejak awal tahun ajaran 2024/2025 dan diikuti oleh sekitar 30 siswa.

Masing-masing siswa menyetorkan simpanan rutin dengan tujuan untuk membantu pembelian kebutuhan sekolah seperti seragam, alat tulis, dan sepatu.

Namun, kekhawatiran mulai muncul ketika tidak ada kejelasan mengenai keberadaan dana tersebut. Para orang tua murid kemudian menerima informasi bahwa uang telah hilang akibat pencurian.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: