Tari Boboko Mangkup: Simbol Ketahanan Pangan dalam Balutan Gerak Seni Sunda

Tari Boboko Mangkup: Simbol Ketahanan Pangan dalam Balutan Gerak Seni Sunda

Tari Boboko Mangkup kini sering tampil dalam berbagai acara, seperti pernikahan adat, penyambutan tamu kehormatan, hingga festival budaya. Foto: Instagram@mediabranda--

BACA JUGA:Yadnya Kasada: Ritual Sakral Suku Tengger di Pelataran Gunung Bromo

Pesan tersirat lainnya adalah pentingnya gotong royong dan saling tolong-menolong, sebagaimana terlihat dalam interaksi antarpenari dan penyampaian simbol-simbol visual di panggung. 

Boboko menjadi gambaran nyata dari semangat hidup dan harapan masyarakat Sunda dalam menghadapi tantangan zaman.

Tari Boboko Mangkup biasa dipentaskan oleh dua belas penari, terdiri dari satu penari laki-laki, lima penari perempuan dewasa, dan enam penari anak-anak. 

Gerakan awal ditandai dengan para penari perempuan yang memutar-mutar boboko secara gemulai. Gerakan tangan yang lentik, langkah lembut, dan ekspresi wajah penuh penghayatan menjadi ciri khas awal tarian.

BACA JUGA:Tari Kretek: Cerminan Kehidupan Buruh di Tanah Kudus

Kejutan demi kejutan disisipkan dalam pertunjukan, membuat penonton terpikat. Salah satunya adalah ketika enam anak kecil tiba-tiba muncul dari dalam boboko dan ikut menari, menciptakan suasana yang riang dan menghibur. 

Pada bagian lain, muncul pula adegan yang menegangkan saat dua sosok naga keluar dari balik panggung dan seolah menyerang boboko, menambah ketegangan sekaligus kekaguman dalam pementasan.

Tarian ini tidak hanya menampilkan keindahan gerak, tapi juga mengajak penonton merenung melalui adegan simbolis yang menyiratkan kondisi naik-turun kehidupan.

Kostum para penari mencerminkan budaya Sunda, biasanya menggunakan kain tradisional yang sederhana namun anggun. 

BACA JUGA:Warisan Budaya Melayu yang Menyala di Jambi: Festival Payung Api

Properti utama tentu saja boboko, yang dalam pementasan dibuat lebih besar dari ukuran biasanya agar dapat memuat para penari atau digunakan dalam berbagai bentuk simbolik.

Pada akhir pertunjukan, penari perempuan muncul mengenakan mahkota menjulang tinggi dari dalam boboko, menandai puncak harapan dan semangat baru untuk bangkit. 

Mahkota tersebut bukan hanya hiasan, melainkan lambang kejayaan dan kebangkitan setelah melalui masa-masa sulit.

Sama seperti banyak tarian tradisional lainnya, Tari Boboko Mangkup diiringi oleh alat musik tradisional Sunda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: