Soal Tabungan Siswa Hilang, Disdik Lampung Utara Bakal Panggil Kepala SDN 3 Kembang Tanjung

Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Lampung Utara, Diana Wati, S.Pd.,MM, saat di wawancarai ruang kerjanya-Foto Hasan-
LAMPURA, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lampung Utara akan memanggil Kepala Sekolah dan guru honorer SD Negeri 3 Kembang Tanjung, terkait hilangnya dana tabungan siswa yang ditaksir mencapai Rp30 juta.
Pemanggilan ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Lampura, Diana Wati, S.Pd., MM.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya akan segera mencari kejelasan terkait hilangnya uang tabungan para siswa tersebut.
“Dalam waktu dekat ini kami akan memanggil Kepala Sekolah dan guru honorer yang bersangkutan. Jika mengacu pada aturan, guru honorer tidak diperbolehkan mengelola dana siswa. Kita akan cari tahu apa sebenarnya yang terjadi,” ujar Diana saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
BACA JUGA:TP PKK Provinsi Lampung Buka Workshop Membatik dan Seminar Golda Institut untuk Guru TK
Sebelumnya diberitakan, dana tabungan milik sekitar 30 siswa kelas 2A SDN 3 Kembang Tanjung, Kecamatan Abung Selatan, dilaporkan hilang.
Pihak sekolah menyatakan uang tersebut raib akibat pencurian yang menimpa guru honorer yang mengelola tabungan.
Para wali murid menyebutkan, program tabungan tersebut telah berjalan sejak awal tahun ajaran 2024/2025.
Program ini diikuti sekitar 30 siswa, masing-masing dengan simpanan sekitar Rp1 juta, dan bertujuan membantu orang tua dalam pengadaan perlengkapan sekolah seperti seragam, alat tulis, dan sepatu.
BACA JUGA:Sengketa Empat Pulau: Batas Wilayah Aceh–Sumut Belum Final
Namun kekecewaan muncul saat tahun ajaran berganti dan uang tabungan belum juga dikembalikan. Orang tua murid mulai curiga setelah tidak ada kejelasan mengenai keberadaan dana tersebut.
“Kami berharap uang itu bisa dipakai untuk beli kebutuhan sekolah anak. Tapi malah dibilang hilang dicuri. Tidak ada bukti, hanya pengakuan lisan,” keluh SI, salah satu wali murid, Jumat (12 Juni 2025).
Wali murid lainnya menambahkan bahwa uang tersebut sangat bernilai, terutama bagi keluarga kurang mampu.
“Saya menyisihkan Rp5.000 sampai Rp10.000 setiap hari. Ini untuk masa depan anak saya. Tapi sekarang malah hilang,” ungkap seorang ibu rumah tangga dengan nada kecewa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: