Batik Sasambo: Simbol Harmoni dari Tiga Etnis NTB

Batik Sasambo: Simbol Harmoni dari Tiga Etnis NTB

Batik Sasambo bukan hanya kain dengan motif yang indah; ia adalah wujud dari semangat kebersamaan antara tiga etnis di NTB. - Foto: Instagram@batik_sasambo.id --

BACA JUGA:Cerita Rakyat Jawa Timur 'Ande-Ande Lumut': Kisah Cinta dan Ujian Kehormatan

Motif dan Filosofi di Sebaliknya

Inilah kekayaan Batik Sasambo yang menonjol: ragam motif yang lahir dari tradisi tiga etnis. Setiap corak mengandung nilai simbolis mendalam:

  •  Motif Lumbung: melambangkan kemakmuran, gotong royong, dan sensasi panen bersama masyarakat pedesaan.
  •  Berugaq: bentuk bangunan tradisional suku Sasak yang digunakan sebagai arena musyawarah dan tempat berkumpul.
  •  Kangkung: menampilkan sayuran khas dalam kuliner plecing kangkung, serta menggambarkan budaya makan dan kesederhanaan masyarakat Sasak.
  •  Karapan Sapi, Bale Solut, Bale Panggung: terilhami dari budaya agraris dan arsitektur tradisional Samawa dan Mbojo.
  •  Cerita Putri Mandalika: diabadikan lewat simbol-simbol seperti pangeran, sang putri, serta nyale (cacing laut), yang menceritakan kisah legenda lokal Lombok.

Keseluruhan rangkaian motif ini tidak hanya memperindah kain, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai seperti persatuan, budaya gotong royong, penghormatan bercerita, serta kearifan lingkungan.

BACA JUGA:Kacaping Mandar: Alunan Tradisi dari Bumi Sulawesi Barat

Tantangan yang Dihadapi

Walaupun Batik Sasambo terus mendapatkan perhatian, masih ada beberapa halangan yang harus diatasi:

1. Pengakuan Hak Cipta

Motif-motif khas sering belum terlindungi secara hukum, sehingga rawan ditiru atau dimanfaatkan tanpa izin oleh pihak lain.

BACA JUGA:Wayang Timplong: Cerminan Kesederhanaan dan Kejayaan Budaya Nganjuk

2. Keterbatasan Pengetahuan Pengrajin

Tidak semua pembatik memahami makna filosofi tiap simbol, sehingga terkadang makna budaya bisa hilang atau berubah saat digambar ulang.

Namun, permintaan akan batik ini terus meningkat. Masyarakat NTB yang merantau di berbagai daerah seperti Jakarta dan Kalimantan turut berkontribusi dalam permintaan. 

Beberapa pasar global, termasuk Malaysia, kini juga mulai terbuka terhadap Batik Sasambo.

BACA JUGA:Karapan Sapi: Kebanggaan dan Identitas Budaya Madura

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: