Perempuan Desa Bali Ini Bangkitkan UMKM Lewat Program Klasterkuhidupku BRI

Perempuan Desa Bali Ini Bangkitkan UMKM Lewat Program Klasterkuhidupku BRI

BRI bantu mesin espresso dan pelatihan barista untuk tingkatkan potensi kopi lokal--

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Di balik tenangnya alam Desa Wanagiri, Sukasada, Bali, tersimpan semangat luar biasa dari sekelompok perempuan yang membuktikan bahwa pemberdayaan desa bisa dimulai dari hal kecil namun berdampak besar. 

Kelompok Wanita Tani (KWT) Sari Amerta Giri menjadi salah satu bukti nyata bahwa perempuan bisa menjadi motor penggerak kemajuan desa. 

Dimulai dari lahan kecil, kini mereka berhasil menciptakan produk unggulan dan mendapat dukungan langsung dari BRI lewat program Klasterkuhidupku.

Kisah ini bermula pada tahun 2009, saat Ni Nyuman Budiani atau yang akrab disapa Ani, memutuskan untuk mengajak para ibu di Dusun Asah Panji membentuk sebuah kelompok wanita tani. 

BACA JUGA:BRI Dorong Desa Wisata Jadi Destinasi Unggulan Lewat Program Desa BRILiaN

Awalnya, tidak banyak yang bergabung. Hanya 17 orang yang memiliki tekad sama untuk mengembangkan potensi desa melalui pertanian dan perkebunan.

“Ada dorongan kuat untuk membuat kelompok yang bisa memberi manfaat nyata bagi perempuan di sini,” ujar Ani.

Langkah mereka tidak mudah. Mereka memulai dari pengelolaan lahan pertanian sederhana, menanam berbagai tanaman yang bisa diolah menjadi produk rumah tangga. 

Namun keuletan mereka membuahkan hasil. Salah satu titik balik penting terjadi saat KWT ini mendapatkan bantuan berupa mesin roasting kopi dari pemerintah daerah. 

BACA JUGA:Cek Cicilan KUR BRI 2025: Bunga Ringan dan Syarat Mudah untuk Usaha Mikro

Dari sinilah lahir produk kopi bubuk bernama Dua Putri, yang kini menjadi andalan kelompok tersebut.

Tidak hanya berhenti di kopi, para anggota KWT juga mengembangkan berbagai produk olahan seperti keripik, ekstrak jahe, dan bahkan wine kopi yang unik. 

Dengan produksi kopi bubuk yang mencapai 100-150 kilogram per bulan, mereka aktif mengikuti pameran UMKM untuk memperluas pasar.

“Dulu kami hanya menjual di desa sekitar. Sekarang, produk kami sudah dikenal hingga ke luar daerah. Bahkan sudah banyak permintaan dari luar Bali,” kata Ani bangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: