Tari Gandrung Marsan: Warisan Leluhur dari Banyuwangi yang Tak Lekang oleh Waktu

Tari Gandrung Marsan: Warisan Leluhur dari Banyuwangi yang Tak Lekang oleh Waktu

Tari Gandrung Marsan lebih dari sekadar pertunjukan tari adalah refleksi perjalanan sejarah, dinamika sosial, dan ekspresi budaya masyarakat Banyuwangi.-Ilustrasi: Canva@Budi Setiawan-

BACA JUGA:Apple Wajib Hentikan Pungutan Biaya untuk Pembayaran di Luar App Store

Pemerintah daerah pun turut aktif menyelenggarakan festival dan pelatihan untuk generasi muda. 

Salah satu ajang yang terkenal adalah Festival Gandrung Sewu, di mana ribuan penari tampil secara kolosal di tepi pantai untuk memperlihatkan keindahan tari Gandrung kepada dunia.

Kehadiran Gandrung Marsan di tengah masyarakat modern menjadi simbol bahwa seni tradisi tetap relevan.

Ia mengajarkan nilai-nilai penting seperti toleransi, keberanian, dan cinta terhadap budaya sendiri. Generasi muda pun mulai menyadari pentingnya melestarikan warisan leluhur, bukan hanya sebagai kebanggaan lokal, tetapi juga sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional.

BACA JUGA:AgenBRILink Jadi Jalan Pemuda Kolaka Bangkitkan Ekonomi dan Ciptakan Lapangan Kerja

Tari Gandrung Marsan lebih dari sekadar pertunjukan tari. Ia adalah refleksi dari perjalanan sejarah, dinamika sosial, dan ekspresi budaya masyarakat Banyuwangi. 

Dalam diri Marsan, kita melihat sosok seniman yang bukan hanya menari di atas panggung, tapi juga menari dalam kehidupan, menyebarkan semangat damai dan keberagaman lewat gerakan yang penuh makna.

Lewat tarian ini, masyarakat diajak untuk tidak hanya menikmati keindahan seni, tetapi juga merenungkan pesan-pesan yang tersirat di dalamnya. 

Dalam dunia yang semakin cepat berubah, Tari Gandrung Marsan menjadi pengingat akan pentingnya menjaga akar budaya sebagai bagian dari identitas dan jati diri bangsa.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: