BMKG Prediksi Puncak Kemarau Terjadi Agustus, Waspada Hujan dan Angin Kencang

Cuaca kemarau 2025 tak biasa, BMKG sebut potensi hujan lebat masih tinggi-freepik.com-
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Masyarakat di berbagai daerah tampaknya belum bisa sepenuhnya menyimpan payung mereka di awal Juni 2025 ini.
Meski secara kalender telah memasuki musim kemarau, kondisi cuaca di Indonesia justru menunjukkan pola yang cukup membingungkan.
Fenomena inilah yang kemudian disebut sebagai kemarau basah—kondisi di mana musim panas tetap disertai hujan dalam intensitas tertentu.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa periode April hingga Juni tahun ini merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
BACA JUGA:Pergeseran Poros Bumi Semakin Mengkhawatirkan, Ilmuwan Ungkap Penyebab dan Dampaknya
Namun, hingga penghujung Mei, hujan masih mengguyur sejumlah wilayah di tanah air, bahkan disertai dengan cuaca ekstrem di beberapa lokasi.
Pola cuaca saat ini cenderung tidak stabil. Pagi hingga siang hari banyak wilayah mengalami cuaca cerah berawan, namun menjelang sore hingga malam hujan kerap turun, bahkan disertai angin kencang di sejumlah daerah.
Fenomena ini umum terjadi saat pancaroba—fase peralihan antar-musim yang sering kali membawa ketidakpastian dalam pola cuaca harian.
Pada periode 30 Mei hingga 5 Juni 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi masih terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Uji Coba XChat Resmi Dimulai, Fitur Pesan Pribadi Baru yang Lebih Aman dan Canggih
Sejumlah provinsi seperti Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, hingga wilayah timur seperti Papua dan Maluku, menjadi titik-titik yang berpotensi diguyur hujan sedang.
Beberapa wilayah lain bahkan masuk kategori siaga karena berpotensi dilanda hujan lebat, antara lain Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, serta Papua Pegunungan.
Tak hanya hujan, angin kencang juga diperkirakan menyertai di kawasan Sulawesi Tenggara dan Maluku, sehingga masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, maupun pohon tumbang.
Sementara itu, BMKG juga mencatat bahwa musim kemarau 2025 akan datang lebih lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: