Pergeseran Poros Bumi Semakin Mengkhawatirkan, Ilmuwan Ungkap Penyebab dan Dampaknya

Sumbu rotasi Bumi bergeser 45 cm, ilmuwan serukan pemantauan ketat-Ilustrasi AI-
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Temuan ilmiah terbaru mengungkap fakta mencengangkan: posisi Bumi mengalami pergeseran signifikan dalam dua dekade terakhir.
Pergeseran ini terutama dipicu oleh hilangnya air tanah dalam jumlah besar, yang telah berdampak pada poros rotasi Bumi dan mengancam kenaikan permukaan laut secara global.
Penelitian gabungan dari berbagai universitas internasional mencatat bahwa antara tahun 2000 hingga 2002, Bumi kehilangan lebih dari 1.600 gigaton air tanah.
Air tersebut berpindah dari daratan ke lautan, mengganggu distribusi massa Bumi. Akibatnya, sumbu rotasi planet ini bergeser sekitar 45 sentimeter.
Secara ilmiah, fenomena ini dijelaskan melalui perubahan momen inersia dalam sistem berputar seperti Bumi.
Ketika massa besar—dalam hal ini air tanah—berpindah lokasi, maka pusat rotasi ikut berubah.
Studi yang dipimpin tim dari Seoul National University menggunakan radar satelit dan model kelembaban tanah untuk menganalisis perubahan distribusi air sejak akhir abad ke-20.
Hasilnya, pergeseran poros Bumi ternyata lebih dipengaruhi oleh hilangnya air tanah dibanding mencairnya es di Greenland.
Sebagai perbandingan, kenaikan permukaan laut akibat air tanah tercatat sebesar 1,95 mm per tahun, sedangkan dari es Greenland hanya 0,8 mm per tahun.
Kondisi ini terus berlangsung. Antara 2003 hingga 2016, dunia kembali kehilangan sekitar 1.000 gigaton air tanah.
Bahkan hingga 2021, belum ada tanda-tanda pemulihan kelembaban tanah global.
Ini mengindikasikan terjadinya perubahan jangka panjang dalam sistem penyimpanan air di daratan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: