Tari Saman: Warisan Budaya Islam dari Dataran Gayo

Tari Saman tak hanya menjadi milik masyarakat Aceh, tetapi juga kebanggaan nasional. Foto: Instagram@yp.nuruliman_tm--
BACA JUGA:Penggunaan Parfum dan Lotion Bisa Ganggu ‘Perisai Kimia’ Alami Tubuh
Setelah Islam datang, unsur-unsur ini tidak dihilangkan, tetapi justru diintegrasikan dengan nilai-nilai dakwah.
Inilah yang membuat Tari Saman tetap kental dengan nuansa tradisional meskipun berisi pesan-pesan keagamaan.
Pada masa kolonial Belanda, Tari Saman sempat dilarang karena dianggap sebagai bentuk penguatan solidaritas dan semangat perlawanan rakyat.
Walaupun demikian, masyarakat tetap mempertahankannya secara sembunyi-sembunyi sebagai bentuk kebanggaan terhadap identitas budaya mereka.
BACA JUGA:Situs Gunung Padang: Menguak Tabir Megalitikum di Tanah Sunda
Dalam setiap pertunjukan, selalu ada pemimpin tari yang disebut syekh. Ia bertugas menjaga irama dan mengarahkan jalannya pertunjukan.
Syekh juga biasanya menyampaikan cerita atau pesan yang akan dibawakan dalam tarian tersebut.
Perjalanan Tari Saman hingga dikenal luas tidak terjadi dalam semalam. Salah satu momen penting dalam penyebarannya adalah ketika tarian ini ditampilkan pada pembukaan Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta pada tahun 1970-an.
Sejak saat itu, banyak daerah di Indonesia mengenal dan mengagumi tarian ini, dan berbagai festival maupun kompetisi sering menjadikannya sebagai salah satu kategori utama.
BACA JUGA:Tips Menyimpan Buah Potong di Kulkas agar Tetap Segar dan Awet
Dalam perkembangannya, Tari Saman juga mengalami beberapa penyesuaian. Misalnya, kini perempuan juga ikut menarikan tarian ini, meskipun sebelumnya hanya dilakukan oleh laki-laki.
Syair yang dibawakan pun tak hanya berisi pesan keagamaan, tetapi juga menyentuh isu-isu sosial, adat, dan pendidikan karakter.
Walaupun sudah mengalami berbagai perubahan, Tari Saman tetap memegang teguh pakem gerakan dasarnya.
Gerakan seperti guncangan badan, tepukan berirama, dan ayunan tubuh yang cepat masih menjadi ciri khas yang tidak boleh hilang. Inilah yang menjadikan Tari Saman tetap otentik meskipun terus berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: