Program Kecakapan Wirausaha 2024 di Pringsewu: Buka Jalan Menuju Usaha Mandiri

Program Kecakapan Wirausaha 2024 di Pringsewu: Buka Jalan Menuju Usaha Mandiri

--

PRINGSEWU, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Sebuah langkah strategis diambil oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dengan menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bina Dharma Pringsewu Lampung dalam menggelar Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha 2024. Kegiatan ini resmi dimulai pada Selasa, 16 Juli 2024, dan menyasar 40 peserta dari wilayah Pringsewu dan Pesawaran.

 

Para peserta tidak hanya dibekali teori semata, tetapi juga didorong untuk terjun langsung dalam praktik dunia usaha. Dengan durasi pelatihan mencapai 300 jam, mereka mempelajari materi seputar karakter wirausaha, manajemen bisnis, hingga desain grafis digital. Pelatihan ini tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga mengasah keterampilan riil yang dapat langsung diterapkan di lapangan.

 

Menurut CEO LPK Bina Dharma Pringsewu, Junaidi, S.Kom., program ini bukan sekadar formalitas pelatihan. Peserta juga diberikan dukungan berupa peralatan usaha agar dapat langsung merintis bisnis setelah pelatihan selesai. Yang menarik, pelaksanaan program ini masuk dalam kategori platinum, level tertinggi dari seluruh program sejenis yang hanya dipegang oleh 26 lembaga dari 18 ribu yang ada di Indonesia.

 

Selama pelatihan berlangsung mulai 8 Juli hingga 20 September, peserta akan dibimbing oleh lima instruktur profesional. Mereka akan melalui proses yang terstruktur, dari orientasi karakter wirausaha hingga pembelajaran keselamatan kerja. Selain itu, setiap kelompok peserta akan dibentuk sesuai minat dan keahliannya masing-masing, dengan dukungan alat dan bahan usaha yang sudah disiapkan.

 

Sunaji, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, turut hadir dalam kegiatan ini dan mengapresiasi upaya ini sebagai peluang nyata bagi masyarakat untuk bangkit secara ekonomi. “Karena ini gratis dan sudah diberikan modal alat, manfaatkan sebaik mungkin untuk membuka usaha sendiri,” ujarnya.

 

Setelah program selesai, para peserta tidak akan dilepas begitu saja. Mereka tetap dipantau perkembangan usahanya dan diminta memberikan laporan rutin mengenai omzet serta pertumbuhan usaha. Harapannya, para alumni pelatihan ini bisa menjadi contoh nyata keberhasilan pendidikan vokasi yang berorientasi pada kemandirian ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: