Gubernur Mirza Launching Program Desaku Maju di Kotabumi Utara, Desa Wonomarto Dapat Rp2 Miliar

Gubernur Mirza Launching Program Desaku Maju di Kotabumi Utara, Desa Wonomarto Dapat Rp2 Miliar

Gubernur Lampung luncurkan program Desaku Maju di Kotabumi Utara-Foto Dok-

LAMPURA, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Semangat membangun desa sebagai pilar utama pembangunan daerah kembali digaungkan dengan dilaunching-nya program unggulan “Desaku Maju” oleh Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal. 

Program ini resmi dimulai dari Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, menandai babak baru dalam pemberdayaan masyarakat desa menuju Lampung yang lebih maju dan mandiri.

Dalam kunjungannya, Gubernur yang akrab disapa Yai Mirza ini tidak hanya meresmikan program, tetapi juga membawa semangat kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat pemerataan pembangunan di wilayah pedesaan. 

Diiringi suasana penuh keakraban, kunjungan tersebut diawali dengan coffee morning di Rumah Dinas Jabatan Bupati Lampung Utara bersama Dr. Ir. H. Hamartoni Ahadis, M.Si.

BACA JUGA:Pemprov Lampung Dorong Sinergi Stakeholder dalam Reforma Agraria Berbasis Desa

Program Desaku Maju bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi menjadi wujud nyata pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat desa. 

Dalam arahannya, Mirza menegaskan bahwa desa adalah fondasi dalam strategi menuju Indonesia Emas 2045, dan program ini menjadi pijakan penting untuk mewujudkannya.

Salah satu desa percontohan yang menjadi perhatian adalah Desa Wonomarto di Lampung Utara. 

Di sana, Pemprov Lampung mengalokasikan anggaran sekitar Rp2 miliar melalui APBD Provinsi untuk membangun berbagai fasilitas vital. 

BACA JUGA:KONI Lampung Akan Gelar Musprovlub 26 Juni, Gubernur Mirza Tegas Tolak Jadi Ketua

Mulai dari perbaikan jalan desa, pembangunan dryer atau alat pengering hasil panen, rumah vokasi (VOC), hingga penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan).

“Pembangunan jalan desa mampu meningkatkan kapasitas angkut dari 2 ton menjadi 5 ton. Ini berdampak langsung pada biaya logistik petani, dari Rp70/kg turun menjadi Rp30/kg,” jelas Gubernur.

Tak hanya memperbaiki infrastruktur, program ini juga menyasar penguatan ekonomi desa secara menyeluruh. Salah satunya melalui peningkatan nilai komoditas pertanian. 

Mirza mencontohkan, dengan fasilitas pengering, harga jual jagung yang sebelumnya hanya Rp3.700/kg bisa naik hingga Rp5.500/kg. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: