Tari Melinting dari Lampung Timur: Sejarah, Makna, dan Gerakan

Tari Melinting terus tumbuh sebagai identitas yang membanggakan bagi masyarakat Lampung. Foto: Instagram @Sanggarcanggetbudaya--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Tari Melinting merupakan salah satu warisan budaya Lampung yang memiliki nilai sejarah tinggi.
Tarian ini berasal dari daerah Lampung Timur, tepatnya di Keratuan Melinting, yakni sebuah kerajaan adat yang berpengaruh di masa lampau.
Nama Melinting diambil dari nama daerah setempat, yang hingga kini menjadi identitas penting masyarakat di sana.
BACA JUGA:Pematank Laporkan Kinerja Kejati Lampung ke Kejagung Terkait Dugaan Mangkraknya 5 Kasus Korupsi
Asal-Usul dan Sejarah Tari Melinting
Tari Melinting lahir dari tradisi Keratuan Melinting, yang sudah berdiri sejak abad ke 15. Pada masa itu, tarian ini menjadi bagian dari ritual kerajaan yang memiliki nilai sakral.
Tarian ini diciptakan oleh keturunan Ratu Melinting II, seorang tokoh yang dihormati di kerajaan tersebut.
Di awal kemunculannya, Tari Melinting hanya dipertunjukkan dalam upacara adat besar seperti Gawi Adat, dan hanya bisa dibawakan oleh anggota keluarga kerajaan.
Jumlah penari pun sangat terbatas, biasanya terdiri dari empat perempuan dan dua laki-laki. Hal ini menunjukkan betapa eksklusif dan sakralnya tarian ini bagi masyarakat Melinting.
Namun seiring berjalannya waktu, Tari Melinting mengalami perubahan. Sakralitasnya mulai berkurang, dan kini tarian ini bisa dinikmati serta dipelajari oleh masyarakat luas.
Perubahan ini menjadi upaya untuk melestarikan budaya dan mengenalkannya ke generasi muda tanpa menghilangkan nilai historis yang terkandung di dalamnya.
BACA JUGA:Pj Sekdaprov Lampung Pimpin Apel Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-29
Fungsi Tari Melinting Dulu dan Sekarang
Pada zaman kerajaan, Tari Melinting berfungsi sebagai lambang kekuasaan dan kehormatan. Tarian ini hanya tampil pada momen-momen penting seperti pelantikan pemimpin adat atau perayaan besar kerajaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: