Tari Melinting dari Lampung Timur: Sejarah, Makna, dan Gerakan

Tari Melinting terus tumbuh sebagai identitas yang membanggakan bagi masyarakat Lampung. Foto: Instagram @Sanggarcanggetbudaya--
Gerakan Penari Laki-laki:
Penari laki-laki cenderung menunjukkan gerakan yang lebih kuat dan berenergi, seperti:
Babar kipas, Jung sumbah, Sukung sekapan, Kenui melayang, Balik palau, Nyiduk, Suali, Salaman, Niti batang, Lutcat kijang, Lapah ayun
BACA JUGA:Pemerintah Diminta Teguh Hadapi Kritik AS soal QRIS: Momentum Perkuat Ekonomi Digital Nasional
Gerakan Penari Perempuan:
Sebaliknya, penari perempuan menampilkan gerakan yang lebih lembut dan anggun, di antaranya:
Babar kipas, Jung sumbah, Timbangan, Sukung sekapan, Melayang, Ngiyen bias, Nginjak tahi manuk, Nginjak lado, Lapah ayun
Gerakan Tari Melinting terbagi menjadi dua jenis. Pertama, gerak murni yang semata-mata menonjolkan keindahan.
Kedua, gerak maknawi, yaitu gerakan yang sarat makna seperti ungkapan rasa hormat, sukacita, dan harapan baik.
Kombinasi kedua jenis gerakan ini membuat Tari Melinting menjadi sajian pertunjukan yang kaya estetika dan nilai budaya.
BACA JUGA:Deretan Jam Tangan yang Paling Diminati Masyarakat Indonesia
Musik Pengiring Tari Melinting
Tari Melinting diiringi musik tradisional Lampung yang khas. Salah satu alat musik yang digunakan adalah kalo bala, sejenis alat musik petik tradisional.
Musik ini memberikan irama dan suasana yang mendukung setiap gerakan tarian.
Harmonisasi antara musik dan gerakan membuat Tari Melinting terasa hidup dan mampu menyampaikan berbagai emosi kepada penonton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: