Seribu Pancung Lemang Warnai Kemeriahan Festival Sekala Bekhak XI

MEDIALAMPUNG.CO.ID — Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tidak hanya menghadirkan kemeriahan lewat seni dan budaya dalam Festival Sekala Bekhak (FSB) XI, tetapi juga menyulut semangat pelestarian kuliner tradisional dengan memfasilitasi lomba ngelemang, yakni memasak lemang—makanan khas yang sarat makna dalam adat masyarakat Lampung.

Sebanyak seribu pancung lemang disiapkan oleh Pemkab Lampung Barat untuk diperlombakan oleh 15 pekon dari tiga kecamatan yakni Sukau, Balik Bukit, dan Batu Brak.

Lomba yang digelar di Lapangan Merdeka Pasar Liwa ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah, Nukman, yang hadir tak sekadar meresmikan acara, tetapi ikut membaur dan bersenda gurau dengan para peserta. 

Bahkan, ia menyempatkan diri nyambai bersama warga, membuktikan bahwa nilai-nilai budaya tidak mengenal sekat jabatan.

BACA JUGA:Tari Magasa: Cerminan Harmoni Suku Arfak di Tanah Papua

"Lemang adalah warisan leluhur yang harus dijaga kelestariannya. Sayangnya, sekarang sudah mulai langka karena perkembangan zaman," ujar Nukman.

Dalam konteks budaya Lampung Barat, lemang bukan sekadar kuliner. Ia merupakan elemen penting dalam berbagai ritus adat: mulai dari kelahiran, pernikahan, hingga kematian. 

Oleh karena itu, lomba ngelemang dalam FSB kali ini tidak hanya soal keterampilan memasak, tetapi juga sarana transfer nilai budaya antar generasi.

Nukman menyampaikan kekhawatirannya terhadap makin berkurangnya minat generasi muda untuk membuat lamang. Ia berharap ke depan, anak-anak muda bisa lebih banyak dilibatkan.

BACA JUGA:Suku Asmat: Jejak Leluhur dan Tradisi Sakral dari Papua

“Mudah-mudahan tahun depan peserta dari kalangan muda lebih banyak. Generasi muda adalah garda terdepan dalam pelestarian budaya kita,” ucapnya.

Sumber: