Teras Sawah Tegallalang: Simfoni Hijau di Ubud

Teras Sawah Tegallang Destinasi Wisata ikonik di Bali / Foto---Pixabay--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Teras Sawah Tegallalang memukau, menawarkan lanskap terasering berundak yang seolah menari sesuai lekuk bukit.
Di jantung Ubud, hamparan padi hijau rapi dipadu dengan aliran air Subak menciptakan panorama yang menenangkan, menegaskan bahwa Tegallalang bukan sekadar objek wisata, melainkan manifestasi harmoni antara manusia dan alam.
Perjalanan menuju Tegallalang dimulai dari Denpasar, menempuh jarak sekitar 33 kilometer atau satu hingga satu setengah jam berkendara.
Rute ini membawa Anda menelusuri jalan perbukitan dan pedesaan Ubud, di mana pepohonan tropis dan sawah terbuka silih berganti.
BACA JUGA:Investasi KPBU Senilai Rp 132 Triliun Dukung Pembangunan Tahap II IKN
Setibanya di kawasan persawahan, area parkir yang luas memudahkan akses, sementara tiket masuk yang terjangkau memastikan pengalaman tanpa beban biaya.
Waktu terbaik untuk menikmati pesona Tegallalang adalah saat pagi hari, antara pukul 07.00 hingga 09.00 WITA.
Embun menutup lembah, kabut tipis menggantung di antara petakan sawah, dan sinar matahari memancarkan warna keemasan di ujung gedegan padi.
Pada saat itu, udara terasa lebih sejuk, ideal untuk menyusuri anak tangga tanah atau duduk santai di warung kopi pinggir jurang.
BACA JUGA:Toyota Avanza: Performa Bandel dan Hemat Bahan Bakar untuk Keluarga
Sistem Subak, warisan leluhur Bali, menjadi denyut kehidupan Tegallalang.
Dikelola secara kolektif oleh petani setempat, Subak mendistribusikan air secara merata ke seluruh petak sawah, menggabungkan aspek pertanian, sosial, dan keagamaan.
Pengakuan UNESCO pada 2012 sebagai Warisan Budaya Dunia menegaskan nilai filosofi Tri Hita Karana—harmoni manusia, alam, dan spiritualitas—yang dapat dipelajari pengunjung dari interaksi langsung dengan komunitas petani.
Bagi penggemar fotografi, Tegallalang menghadirkan beragam sudut untuk diabadikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: